LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Puluhan hewan ternak jenis sapi di Kecamatan Praya Tengah dan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Berdasarkan data Dinas Peternakan Lombok Tengah, sebanyak 63 kasus suspek terdapat di tiga desa, yakni Desa Kelebuh, Desa Barabali, dan Desa Puyung. Sebagian besar telah dinyatakan positif PMK.
Baca juga: Melihat TKP Begal Lombok Tengah, Kondisi Gelap dan Sepi Saat Malam Hari
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah Lalu Taufiqurahman mengungkapkan, pemeriksaan terhadap hewan ternak itu dilakukan pada Senin.
"Hari Senin itu kita suspek dugaan PMK, kemudian kita ambil sampel dan sudah keluar tadi malam hasilnya sebagian besar positif," kata Taufikurrahman dalam sambungan telepon, Kamis (12/5/2022).
Sapi yang terjangkit PMK menderita gejala lendir di mulut dan hidung, suhu badan lebih dari 37 derajat celcius, dan luka di antara belahan kuku kaki dan hidung.
"Ternyata lesu tidak mau makan, kemudian ada infeksi di rongga mulut seperti sariawan, cairan hidung, ludahnya juga berlebihan, seperti infeksi luka di kuku kaki, karena mereka lemes tidak makan dia jatuh ternaknya," kata Taufiqurrahman.
Dinas Peternakan Lombok Tengah sedang mengobati kepada hewan yang terjangkit PMK itu. Hewan ternak mendapat pengobatan primer berupa 11 vitamin.
Baca juga: Kampung Bunuh Maling, Dusun Asal Amaq Sinta Pembunuh Begal di Lombok Tengah
"Penyebabnya virus obatnya tidak ada, cuma harus vaksinasi. Yang kita kerjakan sekarang pengobatan infeksi sekunder, menguatkan tenaganya," kata Taufiqurahman.
Taufiqurrahman mengaku telah melaporkan peristiwa itu ke sistem pelaporan kesehatan hewan nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.