AMBON, KOMPAS.com - Aparat kepolisian Maluku menemukan delapan buah bom rakitan saat menyisir hutan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.
Sebelumnya, polisi telah menemukan tiga pucuk senjata api dari hasil penyisiran pada Rabu (30/3/2022) usai penembakan yang menewaskan seorang warga bernama Ibrahim Sangadji pada 26 Maret lalu.
“Anggota kami juga menemukan delapan buah bom rakitan saat menggelar patroli di hutan Pulau Haruku kemarin,” kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat kepada wartawan di kantor Polda Maluku, Kamis (31/3/2022).
Baca juga: Senpi yang Ditemukan di Pulau Haruku Ternyata dari Gudang Senjata Brimob yang Dibobol
Delapan buah bom rakitan yang masih aktif itu, kata dia, oleh pemiliknya dibuat dengan sejumlah bahan berbahaya dan dikemas dalam empat botol berukuran sedang.
Kemudian ada empat botol lagi berukuran besar yang dibungkus dengan kantong plastik.
Menurut Roem, delapan buah bom rakitan dan tiga pucuk senjata api itu ditemukan di dalam hutan Pulau Haruku dan bukan di perkampungan warga.
“Ini ditemukan di dalam hutan, kita tidak tahu itu di hutan desa, yang jelasnya ditemukan di hutan Pulau Haruku,” katanya.
Meski berhasil menemukan barang berbahaya tersebut, namun polisi tidak berhasil menemukan siapa pemiliknya.
Baca juga: Sisir Hutan Pulau Haruku, Polisi Temukan 3 Pucuk Senjata Api dan Amunisi di Dalam Gua
Terkait penemuan tiga pucuk senjata api dan delapan buah bom rakitan itu, Roem menduga ada masyarakat di wilayah itu yang hingga kini masih menyimpan senjata dan juga bahan peledak.
“Yang jelas kami selalu melakukan razia dan sweeping, dan kami menduga bahwa masih ada masyarakat yang masih menyimpan barang-barang berbahaya ini,” katanya.
Roem menuturkan, selama warga masih menyimpan senjata dan bahan peledak maka potensi konflik di masyrakat masih tetap akan terjadi.
“Jadi sekali lagi kami mengimbau kepada masyarakat, selama masyarakat masih menyimpan barang-barang berbahaya ini maka kami yakin dan percaya kapan saja akan terjadi kerusuhan,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.