Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Gladak Perak Putus Diterjang Awan Panas Semeru, Warga Seberangi Sungai, Antre 3 Jam

Kompas.com - 28/02/2022, 18:17 WIB
Miftahul Huda,
Khairina

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Jalur alternatif Curah Kobokan di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang yang sempat diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru kembali dipadati antrean warga dan kendaraan, Senin (28/2/2022) siang.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, antrean warga dan kendaraan ini terjadi di sisi utara dan selatan Sungai Besuk Kobokan dan Besuk Lengkong.

Misriati, salah satu warga yang terjebak dalam antrean mengaku hampir 3 jam menunggu jalur dibuka setelah dilalui lahar.

"Lumayan nunggu lama hampir 3 jam ini belum bisa menyeberang , gantian lewatnya," ujar Misriati yang menunggu di sisi utara Sungai Besuk Lengkong, Dusun Curah Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Senin (28/2/2022).

Baca juga: 2 Truk Terlibat Kecelakaan di Kedungjajang Lumajang, Tak Ada Korban Jiwa

Sejak Senin pukul 12.00 WIB, kedua jalur telah di tutup total dengan cara dipasang palang besi. Warga dan pengendara dilarang melintas akibat hujan dan aliran lahar cukup tinggi.

Namun, sekitar pukul 15.00 WIB, jalur kembali dibuka dengan sistem buka tutup.

"Tadi, jalur terpaksa ditutup total dari dua arah, soalnya banjir sedang terjadi dan berbahaya kalau nekat melintas, namun sekarang bisa dilalui tapi bergantian" kata Azis, salah satu relawan Semeru.

Dengan dibukanya jalur ini, praktis antrean panjang warga dan kendaraan yang hendak melintas tak terhindarkan.

Untuk menghindari warga yang terjatuh, sejumlah relawan nampak ikut membantu warga dan pengendara motor yang melintas. Mengingat, arus sungai masih deras.

"Alhamdulillah, akhirnya bisa menyebrang setelah lebih 3 jam nunggu di selatan. Tadi pagi saya berangkat ke Malang melalui jalur ini dengan lancar. Enggak tahunya sekarang banjir dan harus nunggu surut," ujar Friksi, warga Pasuruan.

Baca juga: Hujan Abu Guyur Pemukiman Warga di Lereng Semeru

Di antara warga yang melintas juga banyak terdapat ibu-ibu rumah tangga sambil menggendong anaknya, yang akhirnya bisa bernapas lega setelah bisa melintas dengan selamat.

Tak hanya pengendara motor, ratusan kendaraan roda 4 juga ikut mengantri yang didominasi kendaraan bak terbuka bermuatan buah salak dan hasil bumi lainya.

Bagi Fauzi, warga Pronojiwo salah satu pengemudi pick up mengaku lebih memilih jalur Curah Kobokan daripada harus lewat jalur Ranu Pani maupun Pasuruan untuk mengirim salak.

"Apapun yang terjadi, saya lebih memilih jalur Curah Kobokan daripada jalur lain. Sebab jalur ini lebih cepat dan hemat biaya BBM, kalau banjir ya nunggu surut," jelas Fauzi.

Jalur alternatif Curah Kobokan ini, merupakan jalur tercepat yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang di lintas selatan setelah Jembatan Gladak Perak putus total akibat diterjang awan panas Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 silam.

Meskipun masuk dalam kawasan zona merah, pemerintah tetap memberikan kelonggaran warga dan pengguna jalan untuk bisa melintasi jalur ini dengan catatan, kondisi di lokasi cerah dan sedang tidak terjadi hujan, apalagi banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com