PADANG, KOMPAS.com - Korban meninggal akibat gempa beruntun di Pasaman Barat, Sumatera Barat, bertambah dua orang. Sehingga, total korban meninggal akibat gempa itu menjadi sembilan orang.
Dua korban meninggal itu berasal dari Nagari atau Desa Kajai, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.
Sementara tujuh korban meninggal yang sudah dilaporkan sebelumnya berasal dari Pasaman lima orang dan dari Pasaman Barat dua orang.
"Ada tambahan dua sehingga total sudah empat orang warga yang meninggal akibat gempa di Pasaman Barat," kata Sekretaris BPBD Pasaman Barat, Gustrizal yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/2/2022).
Baca juga: BPBD: 10.000 Warga di Pasaman Barat Mengungsi akibat Gempa
Empat warga yang meninggal tersebut adalah perempuan AD (24) dan anak laki-lakinya F (2). Selain itu juga ada perempuan NH (47) dan seorang nenek A (70).
Gustrizal menyebutkan, saat ini Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi, telah mengeluarkan status tanggap darurat sampai 10 Maret 2022 mendatang.
"Setelah proses evakuasi selesai, kita akan bantu warga yang terdampak. Saat ini, kita mengungsikan mereka ke tempat yang aman," jelas Gustrizal.
Baca juga: Pascagempa M 6,1, Bupati Pasaman Barat Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama 14 Hari
Sebelumnya diberitakan, korban meninggal akibat gempa beruntun di Pasaman Barat, Sumatera Barat bertambah dua orang sehingga total menjadi tujuh orang. Tambahan dua korban itu berasal dari Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman.
"Barusan bertambah dua korban lagi yang ditemukan meninggal dunia," kata Kepala BPBD Pasaman, Alim Bazar, yang dihubungi Kompas.com, Jumat.