Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Kubu: Asal-usul, Mata Pencaharian, dan Bahasa

Kompas.com - 10/02/2022, 19:36 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Suku Kubu juga dikenal dengan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba. Suku ini merupakan suku bangsa minoritas yang hidup di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.

Namun, mayoritas, mereka hidup di Provinsi Jambi.

Sebagian besar penduduk Suku Kubu masih bertahan dengan tradisi lama, walaupun sudah ada penduduknya yang tersentuh teknologi.

Asal-usul Suku Kubu

Menurut tradisi lisan, Anak Dalam merupakan orang Maalau Sesat, dimana mereka lari dari hutan rimba di sekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duabelas. Kemudian, mereka dinamakan Moyang Sayoga.

Baca juga: Lewat Rumah Khusus, Suku Anak Dalam Kini Bisa Tinggal di Hunian Layak

Tradisi lain menyebutkan bahwa Suku Kubu berasal dari Pagaruyung yang mengungsi ke Jambi.

Pendapat ini diperkuat dengan kenyataan bahwa adat suku Anak Dalam mempunyai kesamaan bahasa dan adat dengan Suku Minangkabau, seperti sistem matrilineal.

Kehidupan Suku Kubu

Secara garis besar, di Jambi, mereka hidup di tiga wilayah ekologis yang berbeda, yaitu Suku Kubu yang di utara Provinsi Jambi (sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh), Taman Nasional Bukit Duabelas, dan wilayah selatan Provinsi Jambi (sepanjang jalan lintas Sumatera).

Baca juga: Risma: Nanti, di Kawasan Suku Anak Dalam Dibuka Sambungan Internet

Mata Pencaharian

Mereka hidup nomaden dengan mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu.

Baca juga: Saat Suku Anak Dalam Sarolangun Mengeluh Kehilangan Ruang Hidup

Suku Kubu cenderung primitif dikarenakan beberapa faktor, seperti lingkungan tempat tinggal yang berada di hutan belantara serta tidak mengenal peradaban di luar hutan

Di sisi lain, sekarang, sebagian besar masyarakatnya telah memiliki lahan karet dan pertanian lainnya.

Kehidupan mereka sangat mengenaskan. Terutama seiring dengan hilangnya sumber daya hutan di Jambi dan Sumatera Selatan.

Karena, hutan ditebang berarti mereka kehilangan mata pencaharian.

Pembukaan pemukiman transmigrasi dan lahan sawit merupakan beberapa pembukaan lahan yang menyebabkan hilangnya hutan.

Selain itu, proses-proses marginalisasi yang dilakukan pemerintah dan suku bangsa dominan (Melayu) yang terdapat di Jambi dan Sumatera Selatan.

Baca juga: Pengelolaan Hutan yang Bermanfaat bagi Suku Anak Dalam di Jambi

Mayoritas Suku Kubu menganut kepercayaan animisme, namun ada juga puluhan warga Suku Kubu yang pindah ke agama Islam.

Bahasa Suku Kubu

Bahasa dan budaya merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Karena, bahasa merupakan sarana untuk mengekspresikan budaya suatu bangsa.

Dalam berbahasa, Suku Kubu menggunakan beberapa kosakata sebagai cara untuk bertutur. Kosakata yang digunakan berupa kosakata tradisi, kosakata pengambilan makanan, kosakata azimat, dan kearifan lokal.

Sedangkan, budaya Suku Anak Dalam yang tersandi dalam kosakata bahasa Kubu, antara basale, melangun, menumbai, meremu, betilik, berburu, dan penggunaan benda-benda yang berkaitan dengan azimat.

Sumber: www.b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id dan repository.unj.ac.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com