Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cafe Deaf Nunukan, Panggung Setara untuk Kaum Disabilitas di Perbatasan RI–Malaysia

Kompas.com - 08/02/2022, 17:40 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.comCafe Deaf, atau Kafe Tuli, di Jalan Fatahilah Nunukan, Kalimantan Utara, berdiri dari inisiasi dan semangat Winda Novitasari (26).

Gadis multi talenta ini ingin menanamkan paham ‘’kita setara’’ bagi kaum disabilitas Nunukan, yang selama ini termarjinalkan dan selalu minder dalam bergaul.

Ditemui di Cafe Deaf miliknya, Winda memiliki semangat untuk menepis adanya anggapan bahwa disabilitas merupakan aib, kutukan, dan memalukan.

Baca juga: Polisi Buru Otak Pelaku Pemerkosaan Penyandang Disabilitas di Bogor

"Saya tak ingin orang lain melihat penyandang disabilitas sama dengan orang sakit dan tak berdaya. Kita manusia punya kesetaraan dan hak yang sama baik pendidikan dan pekerjaan. Lewat Cafe Deaf, saya berharap bisa menaikkan percaya diri para disabilitas dan mengampanyekan kesetaraan," ujar Winda yang diterjemahkan ibunya Barnece, Senin (7/2/2022).

Keinginan tersebut tidak berlebihan jika melihat potensi dan prestasi yang diraih wanita lulusan SLB Dena Upakara Wonosobo, Jawa Tengah, ini.

Winda menekuni pendidikannya di bidang desain busana, dan mendirikan Winda Fashion pada 2015.

Ia berkreasi menjadi perancang busana. Dalam sebulan, ia mampu menghasilkan sampai Rp 15 juta dari usahanya menjahit.

Selain itu, beragam prestasi mentereng ia raih, masing masing, pada 2017, Winda mendirikan rumah Kreatif Tuna Rungu Nunukan. Di rumah ini, ia selalu mengajarkan berbagai hal untuk kemandirian anak anak tuna rungu.

Kiprahnya tidak hanya di kelas domestik, bahkan di kancah nasional, Winda pernah meraih juara 1 kontes model Indonesia pada 2020.

Baca juga: Penyandang Disabilitas Diperkosa 2 Pria di Bogor, Polisi Sebut TKP di Gorong-gorong

Ia juga menyabet emas pada lomba cover lagu nasional versi Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo).

Pada 2021, nama Winda keluar sebagai juara 2 nasional fotogenik disabilitas. Bahkan di bidang olah raga, Winda membuktikan diri dengan meraih medali perak dalam lari estafet Peparnas Papua 2021.

"Kita masih membutuhkan perjuangan keras untuk mencapai kesetaraan dan keadilan bagi penyandang disabilitas. Masyarakat juga perlu terus diedukasi untuk peka dan peduli terhadap penyandang disabilitas," kata dia lagi.

Kafe miliknya ia rancang sedemikian rupa. Winda menambahkan lukisan tangannya terkait Bisindo di temboknya. Bagaimana berbincang dan bentuk isyarat menjadi kalimat, ia tuangkan di sana.

Baca juga: G20 Jadi Peluang Kampanye Pemberdayaan Disabilitas, Menaker: Mereka Sulit Dapat Kerja

Bahkan ornamen hiasan atap, bunga penghias meja, dan rumahan lampu juga mayoritas adalah buatan tangannya.

Selain itu, untuk terus memerangi stigma disabilitas adalah orang tak berdaya, Winda memiliki program berbagi.

Setiap Jumat, ia akan memasak makanan untuk disedekahkan bagi masyarakat yang membutuhkan dan berhak menerima bantuan.

"Kita semua setara, kekurangan yang ada pada kaum disabilitas bukan berarti tidak bisa berdaya melainkan tantangan untuk pembuktian diri," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

Regional
BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Regional
Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Regional
Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com