Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Maluku: Sebagian Besar Penambang Ilegal Sudah Keluar dari Gunung Botak...

Kompas.com - 07/02/2022, 20:19 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku mengeklaim sebagian besar penambang illegal yang selama ini beraktivitas di kawasan Gunung Botak, Kabupaten Buru, telah meninggalkan wilayah tersebut.

Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, ratusan penambang ilegal itu keluar setelah polisi menyisir wilayah Gunung Botak. 

Baca juga: Oknum Polisi yang Tembak Mati Warga di Gunung Botak Ditetapkan sebagai Tersangka dan Terancam Dipecat

“Sebagian besar penambang illegal sudah turun dari Gunung Botak dan saat ini hanya ada sebagian kecil yang masih di sana. Dalam sepekan terakhir anggota kita ke Gunung Botak memberi imbauan sehingga mereka turun,” kata Roem kepada Kompas.com, Senin (7/2/2022).

Roem mengungkapkan, polisi terus memberikan sosialisasi kepada penambang ilegal yang masih beraktivitas di Gunung Botak agar keluar dari wilayah itu.

Pasalnya, aktivitas ilegal di Gunung Botak sangat berdampak terhadap kerusakan lingkungan.

Selain itu, kawasan Gunung Botak selama ini selalu menjadi titik konflik penambang illegal akibat perebutan lahan dan sebagainya.

“Jadi selain merusak lingkungan daerah itu juga konflik sehingga harus dikosongkan,” katanya.

Setelah Gunung Botak dikosongkan, Polda Maluku siap menempatkan personel di kawasan itu agar tidak ada lagi aktivitas tambang ilegal.

Namun, Roem mengaku Polda Maluku hanya sanggup membiayai operasional personel paling lama dua bulan.

“Kita akan tempatkan personel minimal satu peleton dan kemampuan kita untuk membiayai operasional mereka ya paling lama dua bulan,” katanya.

Baca juga: Kapolda Maluku Perintahkan Kapolres Tertibkan Penambang Ilegal di Gunung Botak

Roem menambahkan, butuh biaya operasional besar untuk menjaga kawasan Gunung Botak dalam waktu lama. Sehingga, perlu koordinasi dengan kabupaten setempat untuk mewujudkan hal itu.

“Ya kita tidak bisa jaga sampai satu tahun, karena ini menyangkut kemampuan biaya operasional makanya nanti kita akan koordinasi lagi dengan Pemda Buru,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Oknum ASN Ternate Tertangkap Pakai Sabu-sabu di Depan Warkop di Jakarta, Ini Kata Pj Gubernur Malut

3 Oknum ASN Ternate Tertangkap Pakai Sabu-sabu di Depan Warkop di Jakarta, Ini Kata Pj Gubernur Malut

Regional
Pilkada Bangka Belitung, PDI-P Survei Elektabilitas Ketua Gerindra

Pilkada Bangka Belitung, PDI-P Survei Elektabilitas Ketua Gerindra

Regional
Warga Sukabumi Lihat Jejak Kaki di Kebun, Khawatir Milik Macan Tutul

Warga Sukabumi Lihat Jejak Kaki di Kebun, Khawatir Milik Macan Tutul

Regional
Kapal Karam Dihantam Badai, 9 Awak Berenang dalam Gelap

Kapal Karam Dihantam Badai, 9 Awak Berenang dalam Gelap

Regional
Longsor di Distrik Minyambouw Papua Barat, 1 Keluarga Tertimbun

Longsor di Distrik Minyambouw Papua Barat, 1 Keluarga Tertimbun

Regional
Mengenal Kawah Nirwana Suoh Lampung Barat yang Terbangun Setelah 91 Tahun

Mengenal Kawah Nirwana Suoh Lampung Barat yang Terbangun Setelah 91 Tahun

Regional
'Ball' Pakaian dan Sepatu Bekas Impor Diamankan di Perairan Nunukan

"Ball" Pakaian dan Sepatu Bekas Impor Diamankan di Perairan Nunukan

Regional
Wapres Ma'ruf Amin ke Bangka, 1.075 Personel Pengamanan Disiagakan

Wapres Ma'ruf Amin ke Bangka, 1.075 Personel Pengamanan Disiagakan

Regional
Pelantikan Pengurus Pusat, GP Ansor Usung Transisi Energi dan Ekonomi Digital

Pelantikan Pengurus Pusat, GP Ansor Usung Transisi Energi dan Ekonomi Digital

Regional
Longsor Saat Ibadah Minggu di Distrik Minyambouw, 4 Warga Tertimbun

Longsor Saat Ibadah Minggu di Distrik Minyambouw, 4 Warga Tertimbun

Regional
Kakak Vina Bingung dengan Pernyataan Polisi yang Hapus 2 Nama Pelaku dalam DPO

Kakak Vina Bingung dengan Pernyataan Polisi yang Hapus 2 Nama Pelaku dalam DPO

Regional
Optimalisasi Lahan Rawa Seluas 98.400 Hektare, Pemprov Sumsel Optimistis Target Produksi 3,1 Ton GKG Tercapai

Optimalisasi Lahan Rawa Seluas 98.400 Hektare, Pemprov Sumsel Optimistis Target Produksi 3,1 Ton GKG Tercapai

Regional
Sapi Terperosok ke dalam 'Septic Tank', Damkar di Ngawi Turun Tangan

Sapi Terperosok ke dalam "Septic Tank", Damkar di Ngawi Turun Tangan

Regional
Jelang Idul Adha 2024, Sapi di Kota Malang Diberi Jamu

Jelang Idul Adha 2024, Sapi di Kota Malang Diberi Jamu

Regional
Pembunuh Gajah Ditangkap di Aceh Utara, Gading Disita di Aceh Barat

Pembunuh Gajah Ditangkap di Aceh Utara, Gading Disita di Aceh Barat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com