KOMPAS.com - Kawah Nirwana atau Nirwana Keramikan adalah sebutan kaldera Gunung Suoh di Taman Wisata Kawah Bumi, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Letaknya ada di kaki Bukit Gunung Ratu, tepatnya berdekatan dengan Danau Minyak dan Danau Asam.
Secara administratif, Kawah Nirwana masuk dalam wilayah Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung.
Baca juga: Detik-detik Kawah Wisata di Lampung Barat Erupsi, Dentuman Keras Pertama Kali Terjadi
Dilansir dari laman PVMBG, Gunungapi Suoh sendiri memiliki ketinggian puncak 330 meter di atas permukaan laut (m dpl).
Sebagai gunung api aktif, jejak letusannya dapat dilihat dalam bentuk danau yang mengeluarkan air panas yaitu Danau Asam, Danau Lebar, Danau Minyak, dan Danau Belibis.
Baca juga: Kawah Panas Bumi Erupsi, Aktivitas Pertanian dan Pariwisata Dihentikan Sementara
Sementara manifestasi vulkanik Gunung Suoh diantaranya yaitu Kawah Nirwana, Kawah Kopi Susu, Kolam Lumpur, dan kawah lainnya.
Ukuran Kawah Nirwana sendiri cukup besar, dengan luas mencapai 128 kilometer persegi.
Baca juga: Kawah Wisata Panas Bumi di Suoh Erupsi, Dentuman Keras 3 Kali
Dilansir dari laman BNPB, Kawah Nirwana mengalami erupsi pada hari Jumat (24/5/2004).
Kejadian erupsi freatik dari Kawah Nirwana terjadi sebanyak tiga kali pada rentang waktu antara pukul 08.30 – 09.00 WIB.
Menilik sejarah aktivitas vulkanik Gunung Suoh, erupsi di Kawah Nirwana tersebut merupakan fenomena yang pertama kali terjadi dalam 91 tahun terakhir setelah erupsi terakhirnya di tahun 1933 silam.
Erupsi tersebut cukup membuat panik masyarakat dan wisatawan yang datang. Beruntung tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut.
Dilansir dari laman Antara, erupsi yang pertama teramati mengeluarkan pasir, kemudian yang kedua mengeluarkan lahar dan terakhir asap tebal berwarna hitam pekat.
Selain itu, saat terjadi erupsi, dentuman keras juga terdengar dalam radius beberapa kilometer.
Kawasan sekitar kawah juga mengalami peningkatan suhu dan kemunculan batu kerikil kecil sehingga dikhawatirkan dapat berpotensi terjadi erupsi susulan.
Sementara dilansir dari Tribun Lampung, Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Priyo Utomo memastikan, tidak ada dampak buruk bagi warga sekitar pasca erupsi tersebut.