KOMPAS.com - Bagi penikmat makanan berbahan dasar daging sapi, tentu sudah memiliki bagian daging sapi yang paling favorit untuk diolah.
Selain dagingnya, ada juga penikmat kuliner yang suka dengan olahan bagian tubuh sapi lainnya seperti kulit, jeroan, hidung, atau lidah.
Namun ada satu bagian tubuh sapi yang tidak kalah nikmat, yang sering disebut dengan koyor.
Baca juga: Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?
Koyor adalah sebutan dari bagian otot atau urat sapi yang biasanya diambil dari bagian punggung, kaki, atau lutut.
Namun ada juga yang mengartikan koyor sebagai lemak sapi yang di beberapa daerah disebut dengan gajih.
Selain itu, ada juga yang menyebut koyor agak mirip dengan kikil atau tunjang yang sebetulnya adalah bagian tubuh sapi yang berbeda.
Baca juga: Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah
Tidak semua orang menyukai koyor karena dikenal memiliki kadar kolesterol tinggi dan memiliki tekstur yang empuk,lembut, dan agak kenyal.
Walau begitu, olahan koyor ternyata telah lama menjadi sajian khas di beberapa daerah.
Diracik dengan bumbu khas setiap daerah di nusantara, berikut adalah ragam menu olahan koyor.
Baca juga: Jangan Sampai Tertukar, Ini Cara Membedakan Daging Sapi dan Kambing
Nasi koyor adalah adalah salah satu kuliner khas Semarang yang cocok disantap untuk sarapan atau makan siang.
Sepiring nasi koyor berisi koyor, gudeg, oseng kacang panjang, dan sambal.
Beberapa warung nasi koyor di semarang juga menawarkan lauk tambahan, mulai dari telur, tahu bacem, petai, atau rempeyek.
Pecel koyor adalah sajian kuliner unik yang bisa ditemukan di Semarang.
Tidak seperti pecel pada umumnya, dalam sepiring nasi pecel tidak hanya berisi nasi dan berbagai sayuran rebus yang disiram dengan bumbu kacang.
Di dalamnya juga ditambahkan koyor sapi yang telah dimasak dengan bumbu kecap.