Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Bergerak Sepanjang 500 Meter di Lebak Banten, 2 Rumah Warga Ambles

Kompas.com - 28/01/2022, 12:14 WIB
Acep Nazmudin,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Permukiman warga di bantaran Sungai Ciujung, Kampung Kebon Kalapa, Desa Cilangkap, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten terdampak tanah bergerak.

Muncul retakan sepanjang 500 meter di atas tanah yang menyebabkan dua rumah ambles.

Bencana ini pertama kali diketahui oleh warga setempat pada Selasa (25/1/2022) lalu.

Awalnya hanya retakan kecil di atas tanah, namun perlahan makin parah dan ambles pada Kamis (27/1/2022) siang.

Baca juga: Cerita Penyintas Bencana Tanah Bergerak di Sukabumi, Kerap Dengar Bunyi Dentuman hingga Dihantui Ketakutan

"Awalnya retak di dapur, lalu di teras ada turun 60 centimeter, kemarin pas hujan deras ambles lagi sekitar satu meter," kata pemilik rumah yang terdampak tanah bergerak, Siti Miladiah Munggaran kepada wartawan, Jumat (28/1/2022).

Rumah Siti kini tidak bisa ditempati karena seluruh bagian rumahnya ambles dan kondisinya juga miring.

Sementara Siti dan keluarga mengungsi ke rumah kerabat.

Baca juga: Menengok Rumah Tahan Gempa Buatan BRIN Senilai Rp 575 Juta di Lebak Banten

Rumah lainnya, milik Karman, juga mengalami ambles di bagian dapur.

Dinding rumahnya juga retak-retak di beberapa bagian.

Karman mengatakan, rumahnya ambles secara perlahan, dan masih terjadi hingga saat ini.

Tiap saat, kata dia, muncul suara gemeretak dan diikuti retakan di dinding dan lantai.

"Takut lama-lama roboh, mangkanya dikosongkan bagian bagian dapur, barang-barang sudah dipindahkan," kata dia.

Salah satu rumah warga di Desa Cilangkap, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak terdampak tanah bergerak.KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Salah satu rumah warga di Desa Cilangkap, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak terdampak tanah bergerak.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama mengatakan pihaknya dan Dinas Pekerjaan Umum sudah turun ke lapangan dan melakukan penelitian terkait tanah bergerak tersebut.

Dari pengamatan sementara di lapangan, kata dia, ditemukan retakan sepanjang 500 meter di atas tanah yang terletak di bantaran sungai Ciujung.

"Kalau untuk ambles panjangnya sekitar 100-200 meter, kata Febby.

Tanah bergerak tersebut, kaya Febby, disebabkan oleh struktur tanah yang lunak karena berada di bantaran sungai.

Febby memastikan tidak ada kaitan kejadian tersebut dengan gempa tektonik Banten yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Sementara pengamatan kita seperti itu, untuk kesimpulannya dengan data bisa diketahui beberapa hari mendatang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com