Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KM Tanimbar Bahari Karam di Saumlaki, BPBD: Kapal Itu Memuat Barang Dagangan dan Mobil Warga

Kompas.com - 05/01/2022, 20:55 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Kapal Motor (KM) Tanimbar Bahari yang berlayar dari Surabaya menuju Saumlaki tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi di perairan Kepulauan Tanimbar, Maluku, Rabu (5/1/2022).

Kapal barang tersebut tenggelam setelah sempat berlabuh sekitar 300 meter dari Pelabuhan Yos Sudarso, Saumlaki, sekitar pukul 16.30 WIT.

Baca juga: Kapal Barang Karam Dihantam Gelombang Tinggi di Dekat Pelabuhan Saumlaki

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Tanimbar Bruno Layn mengatakan, kapal itu tenggelam bersama sejumlah barang pesanan warga Tanimbar, termasuk beberapa mobil warga.

“Kapal itu muat banyak barang dagangan termasuk ada orang punya mobil warga sekitar delapan buah,” kata Bruno kepada Kompas.com via telepon seluler, Rabu.

Bruno mengaku sempat mengecek kapal tersebut pada Selasa (4/1/2022). Ia melihat kapal itu mengangkut barang dagangan dan mobil.

“Ada orang punya pesanan juga, kemarin saya lewat di situ kapal lagi berlabuh dan ada mobil sekitar delapan buah di atas kapal itu,” ungkapnya.

KM  Tanimbar Bahari yang tenggelam itu merupakan kapal ekspedisi yang khusus mengangkut barang. Adapun kapal tersebut bukanlah kapal kayu melainkan kapal yang terbuat dari besi.

“Itu kapal dari besi semua modelnya seperti kapal perintis dagang seperti kapal sabuk begitu. Itu kapal baru dari Surabaya tapi karena cuaca buruk di teluk lalu dia tidak bisa sandar di pelabuhan,” ungkapnya.

Bruno mengungakui kapal itu mengangkut 15 anak buah kapal bersama nakhoda. Mereka selamat dalam musibah tersebut setelah melompat dan berenang ke pelabuhan.

“Tadi sempat ada satu ABK yang dilaporkan hilang, tapi sudah ditemukan mungkin karena jarak pandang jadi ABK itu tidak terlihat,” katanya.

Baca juga: Bayi 4 Bulan di Tanimbar Meninggal Diduga akibat Covid-19, Ini Penjelasan Satgas

Bruno menambahkan, kondisi angin saat kapal tersebut tenggelam tidak terlalu kencang, hanya saja hujan sangat deras dan gelombang sangat tinggi.

“Jadi air masuk pelan-pelan sampai kapal miring lalu tenggelam sampai kapal tidak terlihat sama sekali,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com