BANYUMAS, KOMPAS.com - Warga Desa Randegan, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menanam palawija di jalan rusak sepanjang 1,3 kilometer.
Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap pemerintah kabupaten (Pemkab) yang tak kunjung memperbaiki ruas jalan penghubung antar-desa yang rusak sejak tujuh tahun lalu.
Kepala Desa Randegan Rasim mengatakan, aksi tersebut digelar secara spontan oleh warga, Senin (20/12/2021), agar pemkab memperhatikan infrastruktur jalan di wilayah tersebut.
"Warga menanam cabai, serai, jahe, pohon pisang juga. Itu sebagai bentuk protes warga, karena sudah rusak antara enam sampai tujuh tahun," kata Sarman saat dihubungi, Selasa (21/12/2021).
Baca juga: 450 Km Jalan Rusak Berat di Sumut, Gubernur Edy Siapkan Anggaran Rp 2,7 Triliun
Sarman mengungkapkan, aksi tersebut bukan hanya kali ini saja. Warga pernah beraksi serupa, tapi hingga kini tidak mendapat respons dari Pemkab Banyumas.
"Dulu pernah gitu, tapi belum dapat perhatian. Ini musim hujan, jalan makin tidak keruan. Dulu itu jalan desa, kemudian beralih status jadi jalan kabupaten. Semenjak jadi jalan kabupaten belum pernah tersentuh pembangunan," ujar Sarman.
Kondisi tersebut, kata Sarman, mengganggu perekonomian warga yang mengangkut hasil pertanian.
"Kalau bawa hasil bumi lewat jalan satunya terlalu naik, ini jadi jalan alternatif terdekat. Itu jadi menganggu perekonomian," kata Sarman.
Baca juga: Jalan Rusak Dihantam Gelombang, Anak-anak di Sikka Terpaksa Jalan Kaki 5 Kilometer ke Sekolah
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Banyumas Irawadi mengatakan, akan segera memperbaiki jalan tersebut.
"Rencana kami tangani awal 2022 dengan anggaran pemeliharaan Rp 200 juta," kata Irawadi melalui pesan singkat.
Menurut Irawadi, rencana perbaikan ruas jalan tersebut sebenarnya telah direncanakan sejak tahun lalu.
"Sudah dibuat perencanaan DED-nya, dan sudah diusulkan, tapi anggaran belum ada. DED tahun anggaran 2020, panjang penanganan 1 kilometer dengan biaya Rp 1,2 miliar," jelas Irawadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.