Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencurian di Rumah Korban Erupsi Semeru, Uang hingga Setrika Hilang, Sertifikat Nyaris Pindah Tangan

Kompas.com - 11/12/2021, 19:27 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Warga belum bangkit dari keterpurukan, namun rentetan cerita pilu korban erupsi Gunung Semeru semakin panjang.

Sebagaian besar warga lereng Gunung Semeru mengaku rumahnya diincar pencuri ketika ditinggal mengungsi.

Salah seorang warga yang menjadi korban penjarahan ialah Suprayitno (55), warga asal Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

Baca juga: Lebih dari Setengah Abad Bersama, Mahriyeh dan Miran Dipisahkan Bencana Semeru

Uang senilai Rp 2 juta milik mertuanya hilang dicolong maling. Bahkan, dua sertifikat rumah dan 3 sertifikat lahan kebunnya nyaris pindah tangan tanpa akad.

"Sertifikat sama uang itu kan disimpan di lemari, uangnya hilang, terus 5 sertifikat jatuh berserakan di lantai," kata Suprayitno, Sabtu (11/12/2021).

Sementara nasib sama juga dialami warga lain, Sunarko. Perabotan rumahnya seperti kompor, setrika, gas elpiji hilang dicuri.

"Jendela rumah saya dicongkeli," ujarnya.

Baca juga: Saat Lokasi Bencana Semeru Jadi Tempat Wisata…

Satu pelau ditangkap

Hewan ternak milik warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Hewan ternak milik warga terdampak erupsi Gunung Semeru, seperti kambing, sapi, kerbau, dan lainnya, akan dikembalikan kepada para pemiliknya setelah masa tanggap darurat dianggap selesai dan status Gunung Semeru sudah dinyatakan aman.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Hewan ternak milik warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). Hewan ternak milik warga terdampak erupsi Gunung Semeru, seperti kambing, sapi, kerbau, dan lainnya, akan dikembalikan kepada para pemiliknya setelah masa tanggap darurat dianggap selesai dan status Gunung Semeru sudah dinyatakan aman.
Beruntung, belum lama ini, salah seorang pelaku sudah ditangkap warga Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, ketika melakukan aksi penjarahan.

Terungkap pelaku bernama Wandi, warga asal Desa Jarit, Kecamatan Candipuro. Saat tertangkap, ia tak luput dari amuk massa.

Modus yang digunakan Wandi saat menjarah yakni memanfaatkan kondisi perkampungan yang sibuk.

Baca juga: Sudah Sepekan Mahriyeh Tunggu Suami yang Ditinggal di Ladang Lereng Semeru

Saat warga melakukan evakuasi barang-barang, ia menyamar sebagai salah seorang saudara korban erupsi.

"Dia gak sadar selama tiga hari dia riwa-riwi Kamar Kajang kalau saya amati. Terus ketahuan nyongkel jendela itu saya kepung (tangkap) sama warga," terang Pujiono, Ketua RT/RW 05, Dusun Kamar Kajang.

Wandi si pencuri pun diserahkan ke Polres Lumajang. Atas perbuatannya, dia terancam dijerat Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan.

Baca juga: Merasa Sesama Penghuni Lereng Gunung Berapi, Warga Lereng Kelud Bantu Korban Erupsi Semeru

"Kasus ini masuk dalam kategori pencurian, ancaman paling lama 7 tahun penjara," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Fajar Bangkit Utomo.

Sementara pantauan di lokasi, setelah banyaknya laporan warga mengaku menjadi korban penjarahan, kini semua lokasi desa terdampak bencana dilakukan penjagaan ketat.

Warga dan anggota gabungan dilibatkan di posko penjagaan untuk memastikan hanya korban dan Tim SAR saja yang bisa masuk kawasan terdampak erupsi Gunung Semeru.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Cerita Pilu Korban Erupsi Gunung Semeru, Ditinggal Mengungsi, Sertifikat Tanah Nyaris Pindah Tangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Regional
Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Regional
17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

Regional
Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com