Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu-ibu Bertelanjang Dada Adang Aparat di Lokasi Waduk Lambo, Polda NTT: Mereka Tak Izinkan Petugas Masuk

Kompas.com - 10/12/2021, 11:42 WIB
Nansianus Taris,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

NAGEKEO, KOMPAS.com - Polda NTT buka suara terkait aksi telanjang dada ibu-ibu Dusun Roga-roga, Desa Rendu Butowe, yang menolak lokasi pembangunan Waduk Lambo di Kabupaten Nagekeo, NTT, pada Kamis (9/12/2021). 

Kabid Humas Polda NTT Kombes Rishian Krisna mengatakan, di lokasi, masyarakat menutup akses jalan masuk pada saat petugas akan melakukan aktivitas pengukuran di titik as/poros Bendungan Lambo oleh PT Brantas Abhipraya.

Pengukuran itu, lanjut dia, guna mencocokkan titik koordinat dan titik elevasi di poros Bendungan Lambo.

Baca juga: Ibu-ibu Adang Aparat dengan Aksi Telanjang Dada di Gerbang Lokasi Pembangunan Waduk Lambo NTT

"Tim yang dipimpin oleh Kasat Intelkam Polres Nagekeo melakukan negosiasi dengan masyarakat forum penolakan dari Dusun Malapoma yang didominasi oleh ibu-ibu, namun gagal karena masyarakat tetap bersikukuh tidak mengizinkan petugas masuk dan melakukan aktivitas," jelas Krisna kepada Kompas.com, Kamis malam.

PT Brantas Abipraya, kontraktor pelaksana paket II pembangunan Waduk Lambo, dikawal oleh 25 orang anggota Polres Nagekeo yang tergabung dalam sprin Kapolres Nagekeo Nomor : Sprin/ 604/XII/PAM. 3/2021, 6 Desember 2021.

Anggota Polres mendapat back up 10 personel dari Sat Brimoda NTT dan 5 personel Polwan Bko Polres Ngada serta Sat Pol PP Kabupaten Nagekeo.

Para personel masuk ke lokasi poros bendungan melalui jalan tani yang telah diblokade oleh masyarakat dengan memagar dan membuat pondok.

Lantaran tidak ada titik temu, kata dia, anggota membongkar pagar dan mendapatkan perlawanan dari masyarakat, termasuk aksi bertelanjang dada dari ibu-ibu.

Baca juga: Masyarakat Adat Minta Lokasi Pembangunan Waduk Lambo Direlokasi

Salah seorang personel dari lima polwan yang telah disiapkan untuk mengantisipasi aksi tersebut, Aipda Velitas Suri, mencoba untuk menutup tubuh ibu-ibu dengan kain yang telah disiapkan.

"Setelah melewati barikade masyarakat, tim berhasil masuk ke lokasi untuk melakukan pengukuran," kata dia.

"Tidak ada kekerasan di lokasi itu," imbuhnya. 

Namun, Ralan Lambo, tokoh muda Desa Rendubutowe, mengungkapkan, ketegangan aparat dan warga berawal dari Kasat Intel Polres Nagekeo yang masuk lokasi Rendubutowe untuk membongkar paksa rumah jaga.

Kedatangan Kasat Intel pun ditentang keras oleh warga Rendu yang di antaranya adalah ibu-ibu. Mereka menolak keras pembangunan Waduk Lambo di wilayah adat Rendu.

Aksi petugas dan tim dari kontraktor yang memaksa masuk ke lokasi disertai dengan kekerasan.

"Tindakan tersebut disertai dengan kekerasan dengan mencekik leher dan mendorong tubuh warga yang dilakukan oleh beberapa anggota polisi dan brimob," lanjut Ralan kepada Kompas.com, Kamis sore.

Baca juga: Masyarakat Adat Tolak Pembangunan Waduk Lambo hingga Tutup Kantor Desa, Begini Respons Camat

Diberitakan sebelumnya, sejumlah ibu-ibu melakukan aksi membuka pakaian sebagai bentuk protes penolakan lokasi pembangunan Waduk Lambo di Kabupaten Nagakeo, NTT, Kamis (9/12/2021).

Selain aksi tersebut, aparat dan masyarakat adat Dusun Roga-roga, Desa Rendu Butowe, terlibat saling dorong.

Warga juga kukuh mengadang aparat polisi agar tak masuk ke lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com