Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Blitar Verifikasi Data ASN yang Diduga Terima Bansos Selama Pandemi

Kompas.com - 26/11/2021, 14:10 WIB
Asip Agus Hasani,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Dinas Sosial Kabupaten Blitar, Jawa Timur masih memverifikasi data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) guna mencari aparatur sipil negara (ASN) yang diduga turut menerima bantuan sosial (bansos) selama pandemi Covid-19.

Plt. Kepala Dinas Sosial Tuti Komaryati meyakini terdapat sejumlah ASN atau pensiunan ASN di lingkungan Pemkab Blitar yang masuk DTKS dan turut menerima beragam bansos dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial.

"Bisa jadi ada. Sedang saya analisa datanya. Kota (Blitar) saja ada, apalagi kabupaten ya pasti ada," ujar Tuti saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon, Jumat (26/11/2021).

Baca juga: Satlantas Polres Blitar Periksa Sertifikat Vaksin Pengguna Jalan, Ini Tujuannya

Meski demikian, Tuti belum dapat menyampaikan jumlah ASN yang diduga menerima bantuan karena proses verifikasi masih berlangsung di dinas yang dia pimpin.

Pihaknya sedang melakukan verifikasi ratusan ribu nama dalam DTKS Kabupaten Blitar terbaru yang disandingkan dengan data kependudukan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

"Kami juga masih berkoordinasi dengan pihak inspektorat dalam proses verifikasi ini," tambahnya.

Dia membenarkan kemungkinan masuknya sejumlah nama ASN atau pensiunan ASN dalam DTKS terjadi selama pandemi Covid-19.

Menurutnya, selama pandemi Covid-19 memang terjadi lonjakan jumlah warga Kabupaten Blitar yang masuk DTKS.

"Iya terjadi kenaikan tajam (selama pandemi). Tapi kalau sampai tiga kali lipat ya enggak, mungkin dua kali lipat lebih," ujarnya.

Baca juga: Penerima Bansos di Kota Blitar Naik Hampir 2,5 Kali Lipat Selama Pandemi, 9 PNS Masuk DTKS

Meski tidak menyebutkan angka pastinya, Tuti memastikan DTKS terbaru Kabupaten Blitar jumlahnya di atas 200.000 nama warga.

Tuti menegaskan, pihaknya akan mengikuti ketentuan pemerintah pusat jika memang ada larangan ASN atau pensiunan ASN masuk DTKS yang dikelola Kementerian Sosial.

"Ya kalau ketentuan pusat memang tidak boleh, ya kita akan ikuti. Kita verifikasi dulu, kita teliti dulu. Mungkin dalam 3 atau 4 hari ke depan sudah selesai," ujarnya.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial diketahui menggelontorkan beragam paket bansos kepada warga yang ada di daftar DTKS selama pandemi Covid-19.

Baca juga: 5 Hari Tinggalkan Rumah, Seorang Kakek di Blitar Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai

Daftar warga yang ada di DTKS yang dikelola Kementerian Sosial melonjak di semua daerah selama pandemi Covid-19 di tengah roda ekonomi yang melambat akibat pandemi.

BPK disebut sedang melakukan audit DTKS terbaru dan menemukan dugaan adanya puluhan ribu PNS dan pensiunan PNS masuk DTKS dan turut menerima bansos pemerintah.

Pekan lalu Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebut adanya dugaan PNS atau ASN dan pensiunan PNS sebanyak 31.624 turut menjadi penerima sejumlah paket bansos. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com