Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Miris Satu Keluarga Cabuli 2 Anak di Padang, Polisi: Orangtuanya Enggan Beri Keterangan, Korban Malah Lapor ke Tetangga

Kompas.com - 19/11/2021, 19:41 WIB
Rahmadhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Orangtua dua anak perempuan di bawah umur korban pencabulan kakek, paman, kakak dan tetangganya di Kota Padang, Sumatera Barat, ternyata tidak mau memberi keterangan kepada pihak kepolisian mengenai kasus pencabulan tersebut.

Korban pencabulan satu keluarga tersebut adalah dua anak perempuan, masing-masing usia 5 tahun dan 9 tahun. 

Mirisnya, dua pelaku pencabulan, yakni dua kakak korban, juga masih di bawah umur, yakni G (9) dan RA (11).  Keduanya tak ditahan karena masih di bawah umur. 

Baca juga: Dua Anak Perempuan di Padang Dicabuli Kakek, Paman, 3 Kakak, dan Tetangga Berulang Kali

Pelaku lainnya, kakek korban J (69), paman korban R (23) dan A (16) sepupu ibu korban, sudah dijadikan tersangka. 

Dua pelaku lain, yakni satu kakak korban dan satu tetangga, masih buron. 

Baca juga: Pilunya Nasib Dua Anak di Padang, Dicabuli Sekeluarga, Kakak Usia 9 dan 11 Tahun Ikut Terlibat

"Orangtua korban tidak mau memberikan keterangan," ujar Kasatreskrim Polresta Padang Rico Fernanda, Jumat (19/11/2021) melalui telepon.

"Kita tidak mengetahui apa alasan orangtua korban tidak mau memberikan keterangan," lanjutnya. 

Baca juga: Dua Anak di Padang Dicabuli Kakek, Paman, Kakak dan Tetangga Berkali-kali, Kini Alami Trauma, 2 Pelaku Masih Buron

Kasus terungkap berkat aduan korban ke tetangga

Lebih jauh dikatakan Rico kasus pencabulan ini terbongkar setelah kedua korban mengadu ke tetangganya.

"Korban ini mengadu ketetangganya kalau dia sudah dicabuli oleh kakeknya," ujar Rico.

Baca juga: Dua Anak Perempuan di Padang Dicabuli Keluarga dan Tetangga, 3 Orang Jadi Tersangka

Setelah mendapat pengaduan dari kedua korban, tetangga korban tersebut melapor kepada ketua RT dan setelah itu melapor ke pihak kepolisian.

"Korban ini ketakutan ketika bertemu kakeknya tersebut. Jadi ketika tetangganya ini mau pergi, maka korban ini selalu mau minta ikut," kata Rico.

Baca juga: Kementerian PPPA Minta Hukuman Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Anak di Padang Diperberat

Pengakuan tetangga korban

Sementara itu salah satu tetangga korban bernama S mengatakan kalau kedua korban sering bilang kepadanya, bawa mereka tidak betah di rumah.

Hal itu membuat S curiga dan menanyakan apa alasan tidak betah tersebut.

"Korban mengatakan kalau dia sering dicabuli dan takut mengadukan hal itu kepada ibunya karena takut akan dimarahi," ujar S kepada Kompas.com, Jumat (19/11/2021). 

Mendapat informasi seperti itu, dirinya melaporkan kepada ketua RT dan selanjutnya melaporkan hal itu ke kantor polisi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com