PONTIANAK, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Barat (Kalbar) menampik tudingan bahwa mereka tidak membantu penanganan banjir.
Bantuan untuk korban banjir diklaim sudah diserahkan dan masih terus disalurkan.
“Gubernur Kalbar memang orangnya 'spontan', mungkin saat itu, karena permintaannya lamban direspons atau dipenuhi seolah-olah perusahaan tidak peduli. Padahal situasi kondisi perusahaan beda-beda," kata Ketua Gapki Kalbar Purwati Munawir dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/11/2021).
Baca juga: Gubernur Kalbar Sebut Pengusaha Sawit Hanya Buat Jalan Rusak, tapi Tak Beri Kontribusi
Purwati juga merasa tudingan perkebunan kelapa sawit telah menyebabkan banjir adalah pernyataan yang kurang bijak.
Pasalnya, saat ini banjir terjadi di mana-mana.
Purwati menegaskan, prinsipnya perusahaan perkebunan mendukung Pemprov Kalbar dan telah bekerja sama dengan baik selama ini.
Selain itu, Purwati menekankan, seluruh perusahaan perkebunan di bawah Gapki telah memiliki perizinan mulai dari izin lokasi, Amdal dan IUP.
“Kami komitmen membantu korban banjir Kalbar. Penyaluran bantuan tahap satu sebanyak 10.000 paket sembako. Melibatkan 25 perusahaan. Tahap kedua akan direncanakan kemudian sekitar 10.000 paket,” ucap Purwati.
Baca juga: Selama Sutarmidji Jadi Gubernur, Tak Akan Mau Berhubungan Sama Perusahaan Sawit
Sedangkan Gubernur Kalbar Sutarmidji menuding Gapki tidak berkontribusi terhadap daerahnya selain membuat jalan rusak.
"Saya tidak kenal Gapki, saya tak pernah berhubungan apa pun. Apa yang sudah diberikan Gapki selain jalan rusak,” kata Sutarmidji.