GARUT, KOMPAS.com – Banjir bandang merusak 4 rumah dan memutus satu jembatan di Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi, Garut, Jawa Barat, Jumat (5/11/2021).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut meminta agar warga mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling).
“Kita imbau warga melakukan siskamling lagi," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi saat dihubungi, Minggu (7/11/2021) malam.
Baca juga: Banjir Bandang Garut, 335 KK Terisolasi
Menurut Satria, apabila diadakan siskamling, maka kejadian bencana bisa diinformasikan dengan cepat.
Selain itu, proses gotong royong membersihkan lingkungan juga lebih mudah dilakukan.
Budi mengatakan, pihaknya sudah melakukan asesmen sementara di lokasi banjir bandang.
Dampak paling besar adalah 4 rumah rusak dan satu jembatan putus yang mengakibatkan akses transportasi 355 kepala keluarga atau 1.200 jiwa terputus.
“Infrastruktur jalan terputus, tapi ada alternatif. Tapi untuk kendaraan roda dua tidak bisa," kata Budi.
Baca juga: Banjir Bandang Kota Batu, 35 Rumah Rusak, 33 Terendam Lumpur
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana mengatakan, Pemkab Garut telah menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari ke depan.
Status ini bisa diperpanjang kembali, disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
“Yang paling berat itu untuk rekonstruksi jembatan. Itu pasti memerlukan waktu panjang. Kalau itu belum selesai, kita perpanjang lagi," kata Nurdin saat dihubungi.
Baca juga: Penyebab Banjir Bandang yang Tewaskan 7 Orang di Kota Batu Versi BNPB
Nurdin mengatakan, Pemkab Garut akan menggunakan alokasi dana biaya tidak terduga (BTT) untuk penanganan banjir bandang di Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi.
Sementara, terkait kerugian, sampai saat ini masih dalam proses penghitungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.