Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Dimintai Sumbangan oleh Menantu Bupati Jember, DPRD: Penyalahgunaan Kekuasaan

Kompas.com - 28/10/2021, 14:04 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Ketua Komisi A DPRD Jember Tabroni menyesalkan tindakan Ketua Askab Jember yang mengumpulkan para camat dalam rangka mencari sumbangan.

Para camat tersebut diundang oleh menantu bupati Jember untuk turut membantu kemajuan sepak bola.

“Pertanyaan saya, camat ini apanya Askab, atau sebaliknya,” kata Tabroni, pada Kompas.com saat ditemui di kantor DPC PDI Perjuangan Jember, Kamis (28/10/2021).

Menurut dia, dalam struktur birokrasi, sudah ada jalurnya.

Baca juga: Para Camat Dimintai Sumbangan oleh Menantu Bupati Jember, Ini Alasannya

 

Yakni Askab membangun sinergi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jember.

Sedangkan Koni membangun komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten.

“Kalau urusan keuangan, maka Askab lewat Koni, tidak ada camat di situ,” tutur dia.

Dia mengatakan, camat tidak boleh berkumpul atau mengadakan pertemuan kalau bukan undangan resmi.

Apalagi, mereka berkumpul di tempat yang tidak resmi.

“Atas dasar apa bertemu dan berkumpul,” ujar dia.

Dia menilai, camat bisa menolak untuk bertemu ketika tidak ada dasarnya.

Namun, karena yang mengundang adalah atasan yang punya kekuasaan lebih, akhirnya mereka tetap berangkat.

Politisi PDI Perjuangan itu menilai kehadiran camat dalam pertemuan dengan Askab itu karena ada kekuasaan yang lebih besar dibanding camat.

Yakni Ketua Askab yang juga merupakan menantu bupati Jember.

“Siapa yang membuat mereka bisa hadir adalah kekuasaan yang lebih besar dari itu, itu yang tidak boleh, itu penyalahgunaan kekuasaan,” sebut dia.

Apalagi, tempat pertemuan para camat itu dilakukan di Toko Rien Collection milik bupati Jember.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com