Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Puluhan Siswa Terseret Arus Sungai Cileuer, Warga: Kami Teriak-teriak Jangan Nyebrang, Batunya Licin

Kompas.com - 17/10/2021, 13:18 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Detik-detik tewasnya 11 pelajar Mts Harapan Baru terseret arus Sungai Cileueur di Ciamis, Jawa Barat disaksikan oleh Yadi Surya (23).

Hari itu, Jumat (15/10/2021), Yadi dan rekannya Alfin sedang memancing ikan di sekitar lokasi kejadaian.

"Di lokasi kejadian sudah banyak siswa berpakaian pramuka, katanya ada kegiatan mau nyebrang sungai,” ujar Yadi Surya kepada Tribun di lokasi kejadian Leuwi Ili Sabtu (16/10) siang.

Saat melihat ada pelajar MTS Harapan Baru di sekitar sungai, Yadi dan temannya sempat mengingatkan mereka untuk tidak meneruskan perjalanan.

Baca juga: Faisal Selamat dari Tragedi Susur Sungai, Tak Dibekali Alat Pengaman, Mengaku Ditolong Perempuan Berkerudung

Para anggota Pramuka tersebut menyeberangi Sungai Cileueur dari arah barat menuju timur.

“Kami sudah ingatkan, teriak-teriak, jangan nyebrang karena batunya licin. Kami sudah larang jangan nyebrang. Dan lagi kalau mereka nyebrang ramai-ramai kan menganggu kami yang lagi mancing," katanya.

Hanya saja, teriakan tersebut tidak didengar peserta. Yadi juga mengatakan ada pembimbing pelajar turut menemani namun mereka juha juga tidak menggubris teriakan yadi.

"Tapi teriakan kami tidak digubris, mungkin tidak terdengar. Meski airnya cukup tenang kan cukup berbahaya, batunya licin. Dan hari itukan Jumat,” katanya.

Baca juga: Sebelum Meninggal Susur Sungai, Dea Minta Foto dengan Keluarga, Ini Cerita Sang Ayah

Menyeberang sungai berpegangan tangan

Sungai Cileueur Kampung Leuwi Ili Desa Utama Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis lokasi kejadian 11 siswa MTs Harapan Baru tewas tenggelam terlihat dangkal dan airnya tenang, padahal di dasar muara sungainya terdapat pusaran air, Sabtu (16/10/2021).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Sungai Cileueur Kampung Leuwi Ili Desa Utama Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis lokasi kejadian 11 siswa MTs Harapan Baru tewas tenggelam terlihat dangkal dan airnya tenang, padahal di dasar muara sungainya terdapat pusaran air, Sabtu (16/10/2021).
Yadi mengatakan rombongan siswa dan pembimbing tersebut tetap menyeberang ramai-ramai.

Mereka menyeberangi sungai sambil berpegangan tangan. Di lokasi ruas sungai yang akan diseberangi sudah dipasangi patok dua titik potongan bambu sebagai penanda jalur dangkar yang akan dilalui.

“Tapi saat menyebrang secara beruntun dan berpegangan tangan tersebut ada yang terpleset dan tenggelam, yang lain juga ikut terseret ke arah palung air yang dalam," kata dia.

Suasana di sekitar sungai yang tenang berubah jadi dilanda kepanikan.

Baca juga: 2 Tragedi Susur Sungai Siswa SMP Terjadi di Indonesia dari Tahun 2020

"Suasana menjadi panik. Awalnya tidak diketahui berapa jumlah yang tenggelam,” ujar Yadi, yang sehari-hari bekerja sebagai petugas TPR Terminal Ciamis tersebut.

Menyaksikan ada banyak siswa berikut guru pembimbing yang tenggelam terseret arus Leuwi Ili tersebut, Yadi bersama tiga rekannya langsung mencebur masuk palung sungai menyelamatkan siswa yang sudah mulai tenggelam.

Bahkan, kata dia, ada guru yang kesurupan setelah diselamatkan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com