Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Termakan Hoaks, Salah Satu Kendala Vaksinasi Pelajar

Kompas.com - 29/09/2021, 10:31 WIB
Idon Tanjung,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Riau, terus menggesa vaksinasi Covid-19 bagi pelajar.

Percepatan vaksinasi pelajar ini seiring dengan telah dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) di Ibukota Provinsi Riau itu.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas menyebutkan, hingga saat ini sudah  sebanyak 10.000 pelajar yang telah disuntik vaksin.

Baca juga: Data Terkini Kasus Covid-19 di Riau

Pelajar yang ikut vaksinasi hanya yang berusia di atas 12 tahun.

Menurut Ismardi, dengan batasan usia itu, pihaknya melaksanakan program vaksinasi bagi pelajar mulai tingkat sekolah menengah pertama (SMP).

"Vaksinasi pelajar terus berjalan ya, saat ini sudah 10.000. Hari ini ada vaksinasi massal di sekolah 5.000 pelajar, dan besok ada 5.000 lagi, jadi sudah 20.000. Yang 25.000 lagi insya Allah kita selesaikan Oktober 2021. Total pelajar yang akan divaksinasi 45.000 yang ada di Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru," kata Ismardi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/9/2021).

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Tahap I di Sumedang Sudah Mencapai Setengah Target

Ismardi mengatakan, pelajar yang divaksin hari ini dan besok untuk dosis pertama.

Sedangkan vaksinasi dosis kedua sudah sebanyak 5.200 orang.

Program vaksinasi tersebut dilaksanakan secara bertahap, sesuai dengan jumlah stok vaksin yang tersedia.

"Stok vaksin, kalau cukup tentu belum, tapi kita prioritaskan untuk hari ini (dosis pertama)," ujar Ismardi.

Baca juga: Percaya Hoaks Sakit hingga Meninggal, Sebagian Warga Desa Ini Takut Divaksin Covid-19

Ia mengakui, masih banyak kendala soal vaksinasi pelajar.

Menurut dia, banyak pelajar yang menolak vaksinasi.

Salah satu alasannya, karena larangan dari orangtua.

Ismardi mengatakan, hingga saat ini masih ada orangtua yang termakan hoaks atau kabar bohong mengenai dampak vaksinasi.

"Alasannya ada yang ragu-ragu, ada juga orangtuanya yang termakan hoaks seperti vaksin berisiko, berbahaya gitu. Tapi, yang  jelas kita laksanakan saja dulu yang ada ini. Nanti sambil berjalan kita upayakan mereka yang menolak mau divaksin," kata Ismardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com