Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM Terbatas di Wilayah PPKM Level 1-3, Nadiem Makarim: Satu Kelas Diisi 18 Siswa

Kompas.com - 14/09/2021, 14:56 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim persilakan sekolah yang berada di daerah PPKM level 1 sampai 3 menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas.

"Aturan pemerintah pusat saya klarifikasi wilayah PPKM level 1-3 boleh PTM, dan tidak ada kewajiban siswa harus sudah divaksinasi," ujar Nadiem di Pendopo Taman Siswa, Kota Yogyakarta, Selasa (14/9/2021).

Baca juga: Seluruh SD dan SMP di Pekanbaru Boleh Gelar PTM Terbatas

Nadiem mengatakan, ada kriteria sekolah yang wajib menggelar PTM. kriteria yang dia maksud adalah sekolah yang guru dan tenaga kependidikan sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

"Ada kewajiban sekolah yang wajib tatap muka, sekolah yang wajib itu adalah sekolah yang guru dan tenaga kependidikan sudah mendapatkan vaksinasi," jelas dia.

Selain itu, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan sekolah saat menggelar PTM terbatas.

"Aturannya simpel yakni 18 anak satu kelas untuk SD, SMP, dan SMA. untuk PAUD 5 orang," kata dia.

Nadiem membebaskan sekolah menentukan lamanya waktu PTM.

PTM bisa diselenggarakan pagi, siang, bahkan malam hari.

"Terserah mau kapan sekolahnya. Sekolah yang atur mau sore, siang, malam kalau mau mengisi semua dengan offline yang penting protokol kesehatan dijaga," kata dia.

Baca juga: Sepekan Usai Kota Blitar Turun PPKM Level 3, SD-SMP Mulai Gelar PTM Terbatas

Selama PTM, kata Nadiem, siswa dilarang berkumpul dan mencopot masker.

"Enggak boleh kumpul-kumpul di kantin, makan buka masker, enggak boleh ekskul dulu, bolehnya sekolah maksimal 18 orang dalam satu kelas," tegas Nadiem.

Nadiem menambahkan, PTM akan dihentikan jika ditemukan adanya kasus Covid-19.

"Jangan euforia, jangan sampai ada klaster, nanti ditutup lagi kalau ada klaster," imbuhnya.

Dikatakan Nadiem, orangtua murid diberikan pilihan apakah mengizinkan anaknya untuk mengikuti PTM atau tetap mengikuti secara daring.

"Tatap muka itu tidak menghilangkan PJJ, makanya bantuan kuota tetap kita berikan sampai akhir tahun," jelas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DI Yogyakarta Didik Wardaya menyampaikan, sebanyak 177 siswa jenjang SMA dan SMK sudah disuntik vaksin Covid-19.

"Senin besok sudah bisa (PTM), kita lihat prokesnya, vaksinasi, pemetaan risiko di sekolah. Sekarang ada 50-an sekolah di Yogyakarta yang siap PTM," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com