CIANJUR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Cianjur menyatakan, penerapan ganjil genap di Jalur Puncak-Cianjur, Jawa Barat, efektif untuk membatasi mobilitas kendaraan dari luar kota.
"Kami akan mengevaluasi kembali penerapan ganjil genap di jalur Puncak-Cianjur, karena ini cukup efektif dalam menekan mobilitas kendaraan, terutama di kawasan Puncak-Cipanas yang selama ini rawan macet total," kata Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan seperti dikutip dari Antara, Minggu (12/9/2021).
Baca juga: Hari Terakhir Ganjil Genap, Jalur Puncak Bogor Macet
Ia menjelaskan, memasuki pekan kedua penerapan ganjil genap di jalur utama Puncak, tidak terjadi antrean panjang kendaraan seperti yang terjadi di wilayah Bogor, yang sempat mengular.
Volume kendaraan selama akhir pekan ramai lancar.
Laju kendaraan hanya tersendat di beberapa titik rawan. Namun tidak sampai terjadi macet total.
Apalagi setelah dilakukan rekayasa arus lalu lintas di titik rawan macet seperti Jalan Raya Pacet, Pasekon hingga Hanjawar mulai kembali normal.
Baca juga: 758 Kendaraan Diputar Balik saat Ganjil Genap di Puncak, Ada yang Pakai Pelat Palsu
Namun, saat sore, volume kendaraan terlihat meningkat menuju arah Bogor, seiring tutupnya tempat wisata kota.
"Kemungkinan penerapan ganjil genap akan dilakukan, karena selama dua pekan terakhir tidak ada macet total di jalur Puncak. Kami akan koordinasikan dengan atasan dan Pemkab Cianjur. Ganjil genap efektif untuk mengatasi tingginya volume kendaraan saat akhir pekan, " kata Doni.
Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan hal yang sama terkait penerapan ganjil genap di jalur Puncak.
Menurut dia, aturan ini sangat efektif mengurangi volume kendaraan dari luar kota.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Cianjur untuk tetap menerapkan ganjil genap meski Cianjur masuk ke level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1.
"Kami menilai, ganjil genap untuk sementara dapat diterapkan kembali, karena efektif menekan mobilitas kendaraan pengunjung ke Cianjur. Nanti setelah dinyatakan nol kasus, kita akan terapkan normal kembali," kata Herman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.