YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Struktur batuan diduga stupa candi Buddha ditemukan di Bukit Mintorogo, Kalurahan Gayamharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Bangunan stupa tersebut diperkirakan dibangun pada 9 Masehi.
Salah satu warga Prawoto mengatakan, batuan yang berada di Bukit Mintorogo memang sudah lama diketahui oleh masyarakat setempat.
"Sebetulnya sudah lama sekali dari kakek nenek saya," ujar Prawoto di Bukit Mintorogo, Kalurahan Gayamharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Kamis (2/9/2021).
Baca juga: Rapuh dan Dibalut Kain Merah, Ini Sejarah Candi Lor Peninggalan Mpu Sindok di Tahun 937 Masehi
Prawoto menyampaikan, warga menganggap lokasi tersebut dahulu adalah tempat pertapaan.
"Kalau kepercayaan kami kan ini tempat yang kami sakralkan. Penduduk sini menganggap itu adalah pertapaan Begawan Ciptaning, jadi orang-orang di sini menganggap ini tempat sakral," ungkapnya.
Struktur batu di atas bukit Mintorogo berbeda dengan batu di Candi Boko maupun Candi Prambanan.
"Susunanya ini batuan putih ya, karena alam di sini kan langka batu hitamnya seperti candi-candi yang di bawah," tuturnya.
Menurutnya, saat ditemukan memang kondisi sudah runtuh. Sehingga susunan batunya sudah tidak berbentuk.
"Bentuknya menurut teman-teman arkeologi itu stupa candi. Tapi detailnya yang tahu dari arkeologi, tapi kalau setahu saya disini ini stupa," urainya.
Dahulu, lanjutnya, warga hanya curiga dengan bentuk batu yang seperti batu candi.
Baca juga: Pohon Randu Alas Ambruk, di Bawahnya Ditemukan Struktur Batuan Candi
Kemudian warga berinisiatif untuk menjaga batu-batu di lokasi tersebut agar jangan sampai berpindah tempat atau dirusak.
"Dulu kita hanya curiga kok ada batu aneh. Setelah ada teman-teman yang ke sini menyatakan ini candi dan Candi Buddha," bebernya.
Pegiat cagar budaya Hari Wahyudi menuturkan, bangunan di lokasi tersebut dahulu stupa tunggal.
"Bentuknya stupa seperti yang di candi-candi Buddha. Mungkin karena lokasinya diatas pegunungan kapur putih, dia menggunakan bahan sesuai kondisi di sini," urainya.