Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Struktur Batuan Diduga Stupa Candi Buddha Ditemukan di Bukit Mintorogo Sleman

Kompas.com - 02/09/2021, 19:18 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Struktur batuan diduga stupa candi Buddha ditemukan di Bukit Mintorogo, Kalurahan Gayamharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Bangunan stupa tersebut diperkirakan dibangun pada 9 Masehi.

Salah satu warga Prawoto mengatakan, batuan yang berada di Bukit Mintorogo memang sudah lama diketahui oleh masyarakat setempat.

"Sebetulnya sudah lama sekali dari kakek nenek saya," ujar Prawoto di Bukit Mintorogo, Kalurahan Gayamharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Kamis (2/9/2021).

Baca juga: Rapuh dan Dibalut Kain Merah, Ini Sejarah Candi Lor Peninggalan Mpu Sindok di Tahun 937 Masehi

Prawoto menyampaikan, warga menganggap lokasi tersebut dahulu adalah tempat pertapaan.

"Kalau kepercayaan kami kan ini tempat yang kami sakralkan. Penduduk sini menganggap itu adalah pertapaan Begawan Ciptaning, jadi orang-orang di sini menganggap ini tempat sakral," ungkapnya.

Struktur batu di atas bukit Mintorogo berbeda dengan batu di Candi Boko maupun Candi Prambanan.

"Susunanya ini batuan putih ya, karena alam di sini kan langka batu hitamnya seperti candi-candi yang di bawah," tuturnya.

Menurutnya, saat ditemukan memang kondisi sudah runtuh. Sehingga susunan batunya sudah tidak berbentuk.

"Bentuknya menurut teman-teman arkeologi itu stupa candi. Tapi detailnya yang tahu dari arkeologi, tapi kalau setahu saya disini ini stupa," urainya.

Dahulu, lanjutnya, warga hanya curiga dengan bentuk batu yang seperti batu candi.

Baca juga: Pohon Randu Alas Ambruk, di Bawahnya Ditemukan Struktur Batuan Candi

Kemudian warga berinisiatif untuk menjaga batu-batu di lokasi tersebut agar jangan sampai berpindah tempat atau dirusak.

"Dulu kita hanya curiga kok ada batu aneh. Setelah ada teman-teman yang ke sini menyatakan ini candi dan Candi Buddha," bebernya.

Pegiat cagar budaya Hari Wahyudi menuturkan, bangunan di lokasi tersebut dahulu stupa tunggal.

"Bentuknya stupa seperti yang di candi-candi Buddha. Mungkin karena lokasinya diatas pegunungan kapur putih, dia menggunakan bahan sesuai kondisi di sini," urainya.

Menurutnya, lokasi ini berhubungan dengan peninggalan dari agama Buddha pada masa kerajaan Mataram kuno.

"Kalau dari bentuknya hampir sama dengan dataran Prambanan semua dari abad 8 sampai 10 secara keilmuan," ungkap Hari.

Saat ini, kata dia, kondisinya sudah susah dikenali. Bahkan, ada beberapa batu yang sudah berpindah tempat dan digunakan untuk talud.

"Kemungkinan dahulu ini runtuh terus sebagian materialnya digunakan untuk pembatas talud. Tadi saya lihat batu-batu kotak dari sini, sampai berada jauh di bawah sana," ucapnya.

Diungkapkan Hari, dari pengukuran yang dilakukan, di bagian dasar berukuran 7 meter. Dari diamater dasar, kemungkinan untuk tingginya juga sekitar 7 meter.

"Tipe stupa tunggal itu ada banyak kemungkinan pemafsiranya, bisa sebagai patok, sebagai simbul kekuasan waktu era Mataram kuno dulu, karena terletak di tinggi bisa juga sebagai bangunan pendarmaan," bebernya.

Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DI Yogyakarta Zaimul Azzah mengaku sudah datang ke lokasi.

"Beberapa waktu yang lalu sudah ditinjau teman-teman BPCB. Iya yang di Mintorogo," ujarnya.

Dari hasil peninjuan BPCB DI Yogyakarta di lokasi, struktur batuan di Bukit diduga Mintorogo dahulu adalah stupa candi.

Dugaan tersebut dari komponen-komponen stupa yang ada di lokasi.

Namun, dugaan stupa ini masih perlu penelitian untuk memastikannya.

"Dugaan awal sebagai stupa. Keliatannya kan masih ada komponen-komponen stupa, mungkin memang ini perlu penelitian lebih lanjut tapi dugaan awal itu stupa," ungkapnya.

Zaimul menambahkan, bangunan yang diduga stupa tersebut dibangun pada abad Ke-9.

"Kalau perkiraan tahun kita melihat sebaran yang ada di Prambanan yang punya bangunan-bangunan senada itu ya kira-kira abad 9 lah. Kan di daerah sana juga ada beberapa stupa," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com