UNGARAN, KOMPAS.com - Ambruknya pohon randu alas di jalan penghubung antara Desa Bedono, Kecamatan Jambu, dan Desa Krajan, Kecamatan Sumowono, menjadi pembuka adanya struktur candi.
Di bawah pohon setinggi lebih kurang 10 meter dan diameter 1,5 meter tersebut ternyata ada batuan yang masuk cagar budaya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang Totit Oktoriyanto mengatakan, pohon tersebut tumbang karena angin.
Selain itu, di sekitar pohon randu alas ada proyek pelebaran jalan untuk memudahkan kendaraan besar.
Baca juga: Warga Bakar Dupa, Areal Candi Gedongsongo Terbakar
Pasca-penemuan struktur candi tersebut, lanjutnya, ada kesepakatan antara DPU, Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang, serta dengan Kepala Desa Bedono, Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Semarang.
"Kesepakatannya adalah pekerjaan pelebaran jalan memperhatikan penyesuaian teknis pada struktur batuan candi yang telah ditemukan," kata Totit, Selasa (12/11/2019).
Baca juga: Batuan Kuno yang Terpendam di Dataran Tinggi Dieng Bekas Candi
Secara terpisah, Ketua TACB Kabupaten Semarang Tri Subekso menyatakan, bukti arkeologis menandakan bahwa sudah ada permukiman era Jawa Kuno pada masa itu.
Hal itu dilihat dari keberadaan bangunan candi di Bedono.
Begitu pula dengan bukti arkeologis serupa di kawasan Gunung Ungaran, seperti di Ambarawa, Jambu, Ungaran, Bergas, Bawen, dan Tuntang.
Hal tersebut mengindikasikan suatu peradaban lama yang ditopang oleh struktur masyarakat tingkat wanua atau desa.
Baca juga: Fakta Kolam Air Kuno di Jombang, Mirip Candi Tikus hingga Layak Dieksavasi
Tri menambahkan, terkait temuan struktur candi di Situs Yoni dan Batu Candi Bedono bila dilihat dari dugaan luasan strukturnya, candi di Bedono merupakan bangunan candi dengan luasan paling besar dibanding candi-candi lainnya di Kabupaten Semarang.
"Dugaan kuat candi ini tanpa dinding, lebih menyerupai pendopo yang ditopang oleh tiang dari kayu," katanya.
"Hal tersebut didukung oleh temuan umpak atau unsur bangunan yang berfungsi sebagai penyangga tiang yang seukuran dengan ukuran lubang pada umpak tersebut," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.