PONOROGO, KOMPAS.com - Sebanyak 1.182 warga Kabupaten Ponorogo meninggal akibat Covid-19 sampai saat ini.
Dari ribuan warga yang meninggal, terdapat anak-anak yang harus kehilangan orangtuanya.
Hal ini dialami Agung Triyoga (16), warga Desa Japan, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Kini, ia hanya tinggal bersama seorang adiknya yang berumur lima tahun.
Kedua orangtuanya meninggal akibat Covid-19 sekitar setahun lalu.
“Awalnya bapak saya dulu yang terkena (Covid-19). Kemudian ibu saya juga tertular,” kata Yoga panggilan akrab Agung Triyoga, Jumat (27/8/2021).
Bapak dan ibu Yoga sempat dirawat di rumah sakit. Namun, mereka meninggal beberapa hari setelah mendapat perawatan.
Meski kedua orangtuanya terinfeksi Covid-19, Yoga bersama adiknya, Alfian (5), tak terpapar.
Baca juga: PPKM di Ponorogo Kembali Naik ke Level 4, Ini Penyebabnya
Namun, Yoga menyebut, sampai saat ini Alfian tak tahu kedua orangtuanya telah meninggal. Si bungsu beranggapan kedua orangtuanya masih berobat di rumah sakit.
"Adik tidak tahu kalau bapak ibu sudah meninggal. Tahunya bapak dan ibu masih sakit dan sekarang masih berobat di rumah sakit. Terkadang adik nyariin bapak dan ibu," kata Yoga.
Yoga dan Alfian masih memiliki dua kakak kandung yang tinggal terpisah dari mereka karena sudah memiliki rumah sendiri. Kini, kedua kakak itu mebiayai kehidupan sehari-hari mereka.
Terkadang, Yoga dan Alfian juga mendapat bantuan dari tetangga.
Pengalaman serupa juga dialami Yofan, warga Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. Di usianya yang masih kecul, Yofan kehilangan kedua orangtuanya pada waktu hampir bersamaan karena Covid-19.
Kini, Yofan tinggal bersama kakek dan neneknya.
“Saya sekarang tinggal di rumah nenek. Bapak dan ibu sudah meninggal,” kata Yofan.