Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Yoga dan Alfian Kehilangan Orangtua akibat Covid-19: Adik Tidak Tahu Bapak dan Ibu Sudah Meninggal

Kompas.com - 27/08/2021, 21:39 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Sebanyak 1.182 warga Kabupaten Ponorogo meninggal akibat Covid-19 sampai saat ini.

Dari ribuan warga yang meninggal, terdapat anak-anak yang harus kehilangan orangtuanya.

Hal ini dialami Agung Triyoga (16), warga Desa Japan, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Kini, ia hanya tinggal bersama seorang adiknya yang berumur lima tahun.

Kedua orangtuanya meninggal akibat Covid-19 sekitar setahun lalu.

“Awalnya bapak saya dulu yang terkena (Covid-19). Kemudian ibu saya juga tertular,” kata Yoga panggilan akrab Agung Triyoga, Jumat (27/8/2021).

Bapak dan ibu Yoga sempat dirawat di rumah sakit. Namun, mereka meninggal beberapa hari setelah mendapat perawatan.

Meski kedua orangtuanya terinfeksi Covid-19, Yoga bersama adiknya, Alfian (5), tak terpapar.

Baca juga: PPKM di Ponorogo Kembali Naik ke Level 4, Ini Penyebabnya

Namun, Yoga menyebut, sampai saat ini Alfian tak tahu kedua orangtuanya telah meninggal. Si bungsu beranggapan kedua orangtuanya masih berobat di rumah sakit.

"Adik tidak tahu kalau bapak ibu sudah meninggal. Tahunya bapak dan ibu masih sakit dan sekarang masih berobat di rumah sakit. Terkadang adik nyariin bapak dan ibu," kata Yoga.

Yoga dan Alfian masih memiliki dua kakak kandung yang tinggal terpisah dari mereka karena sudah memiliki rumah sendiri. Kini, kedua kakak itu mebiayai kehidupan sehari-hari mereka.

Terkadang, Yoga dan Alfian juga mendapat bantuan dari tetangga. 

Pengalaman serupa juga dialami Yofan, warga Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. Di usianya yang masih kecul, Yofan kehilangan kedua orangtuanya pada waktu hampir bersamaan karena Covid-19.

Kini, Yofan tinggal bersama kakek dan neneknya.

“Saya sekarang tinggal di rumah nenek. Bapak dan ibu sudah meninggal,” kata Yofan.

 

Dapatkan Bantuan

Beberapa anak yang kehilangan kedua orangtua akibat Covid-19 menggerakkan kemanusian personel Polsek Babadan, Ponorogo. Tim Polsek Babadan memberikan bantuan sembako dan tali asih kepada anak-anak tersebut.

Hingga saat ini terdapat 39 anak di Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, yang kehilangan orangtuanya karena meninggal akibat Covid-19. Dari jumlah itu, sepuluh anak menjadi yatim piatu dan 29 anak lainnya kehilangan salah satu orangtuanya.

"Umurnya bervariasi. Ada yang masih balita. Dan setelah kedua orangtuanya meninggal ada yang dititipkan ke kakek, neneknya, atau saudaranya," kata Kanit Binmas Polsek Babadan, Aiptu Dyah Nima.

Baca juga: 2 Pengemudi Motor Tewas akibat Kecelakaan di Ruas Jalan Nasional Ponorogo-Trenggalek

Menurut Dyah, anak-anak yatim-piatu yang orangtuanya meninggal akibat Covid-19 membutuhkan bantuan dan pendampingan dari Satgas Covid-19 serta masyarakat sekitar.

Ia pun bersyukur lantaran sampai saat ini tidak ada anak yatim piatu yang orangtuanya meninggal akibat Covid-19 dititipkan di panti asuhan. Rata-rata diasuh keluarga terdekat.

Tak hanya dari Polsek Babadan, kata Dyah, bantuan untuk anak-anak yatim piatu juga diberikan Polres Ponorogo hingga anggota polisi lainnya.

Selain itu, tetangga sekitar juga memberikan suplai makanan sehari-hari bagi anak-anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com