Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Jejak Peninggalan Kerajaan Majapahit di Jember

Kompas.com - 24/08/2021, 17:14 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Situs Beteng yang terletak di Dusun Beteng, Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, merupakan salah satu peninggalan yang diduga berasal dari masa Kerajaan Majapahit.

Beteng merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Jawa, artinya benteng. Di Situs Beteng, terdapat beberapa benda kuno, seperti batu bata berukuran besar yang berasal dari zaman kerajaan.

Terdapat peninggalan sejarah lain yang ditempatkan di ruang khusus, seperti artefak berbahan tera kota dan keramik yang sudah tidak berbentuk lagi.

Lalu, ada batu dakon dengan alu yang diperkirakan sebagai alat untuk membuat ramuan obat-obatan, mata uang kepeng, senjata dan lainnya.

Situs Beteng berjarak sekitar 31 kilometer dari pusat Kota Jember. Situs itu bisa ditempuh sekitar 60 menit.

Situs ini sudah dipugar, dikelilingi oleh pagar. Di dalamnya juga terdapat gapura, bahkan, halaman situs cukup luas. Tempat ini kerap dijadikan lokasi perayaan tradisional serta tempat pertunjukan seni tradisional.

Di halaman situs, tampak Ngabdul Gani sedang duduk sendiri. Dia merupakan juru pelihara Situs Beteng yang setia menjaga dan merawat situs ini sampai sekarang.

Usianya sudah tak lagi muda, sekitar 72 tahun. Namun, ia masih ingat tentang sejarah situs ini.

Baca juga: Blitar Bumi Bung Karno: Kisah Tanah Pusara yang Gerowong akibat Peziarah (Bagian 2)

Sejarah Situs Beteng Jember

Ngabdul Gani mengatakan penemuan awal situs ini berawal dari banyaknya batu bata berukuran besar yang berserakan.

“Dulu banyak ditemukan batu bata di sekitar sini,” kata Gani kepada Kompas.com, Selasa (24/8/2021).

Setelah ditelusuri, ternyata batu bata itu semakin banyak dan bertebaran di sejumlah titik, tak hanya di Desa Sidomekar, tetapi hingga di luar desa. Bahkan batu bata itu seperti berbentuk banteng dengan tinggi sekitar empat meter.

Akhirnya, warga desa mengumpulkan benda-benda kuno itu di Situs Beteng.

Selain itu, Ngabdul Hadi juga menunjukkan sejumlah benda-benda klasik yang diduga peninggalan bersejarah dari era Kerajaan Majapahit. Benda itu ditempatkan di kamar khusus agar tidak hilang, seperti pecahan keramik dan guci kuno, batu dakon, dan lainnya.

Setelah itu, ia juga menunjukkan lokasi yang berpotensi terdapat benda-benda bersejarah yang terpendam. Seperti beberapa batu bata besar di belakang Situs Beteng. Bentuknya seperti kuburan yang diperkirakan juga peninggalan masa Kerajaan Majapahit.

Jejak Peninggalan Raja Brawijaya V

Ngabdul Gani mengatakan situs ini merupakan peninggalan kerajaan pada masa raja Prabu Brawijaya V. Saat itu, Brawijaya V diserang oleh anaknya sendiri, yakni Raden Patah dari Kerajaan Demak. Benteng itu dibangun sebagai pertahanan atau tempat perlindungan Prabu Brawijaya V.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com