Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 28 Titik Panas Muncul di NTT, Ini Lokasinya

Kompas.com - 22/08/2021, 18:56 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 28 titik panas muncul di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Helny Yofin Mega Milla mengatakan, 28 titik panas tersebar di tujuh kabupaten.

Dia merinci, 15 titik panas berada di sembilan di Kecamatan Amfoang Selatan, dua masing-masing di Kecamatan Amfoang Barat Laut, dan Kecamatan Fatuleu Barat.

Satu titik masing-masing berada di Kecamatan Sulamu dan Kecamatan Fatuleu.

Baca juga: Ada Tujuh Titik Panas Terdeteksi di Pulau Sumba

Kemudian, lima titik panas berada di tiga Kecamatan Pembantu Pantar dan dua di Kecamatan Alor Timur.

Selanjutnya, tiga titik panas di Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, dua titik panas di Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Yang terakhir, masing-masing satu titik panas di Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur dan Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu.

"Delapan titik panas itu, diketahui berdasarkan pantauan Satelit Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20 oleh Lapan," ujar Helny kepada Kompas.com, Minggu (22/8/2021).

Menurut Helny, sebaran titik panas di wilayah NTT itu berdasarkan hasil update tanggal 21 Agustus 2021 kemarin, mulai pukul 08.00 Wita, hingga 22 Agustus 2021 pukul 17.00 Wita, dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen.

Dia menyebut, satelit hanya mendeteksi anomali suhu panas, dalam luasan satu kilometer persegi.

Baca juga: 8 Titik Panas Muncul di Wilayah NTT, Ini Daftar Lokasinya

Helny menjelaskan, pada satu lokasi di permukaan bumi, akan diobservasi selama dua sampai empat kali per hari.

Kemudian, pada wilayah yang tertutup awan, maka titik panas tidak dapat terdeteksi.

Menurutnya, kekeringan dan embusan angin yang kencang juga menjadi penyebab tidak langsung dalam sebaran suatu titik panas tersebut.

Citra satelit tersebut hanya menilai anomali reflektifitas dan suhu sekitar yang diinterpretasikan sebagai titik panas.

"Untuk penyebab adanya anomali tersebut tidak dapat kami pastikan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Bocah SD di Baubau Terekam CCTV Mencuri Kotak Amal, Uangnya untuk Beli Makan

Bocah SD di Baubau Terekam CCTV Mencuri Kotak Amal, Uangnya untuk Beli Makan

Regional
Pemprov Babel Luncurkan Gerakan Eliminasi Kemiskinan dan 'Stunting'

Pemprov Babel Luncurkan Gerakan Eliminasi Kemiskinan dan "Stunting"

Regional
Jokowi ke Sumbar Besok, Kunjungi Korban Banjir Lahar di Agam dan Tanah Datar

Jokowi ke Sumbar Besok, Kunjungi Korban Banjir Lahar di Agam dan Tanah Datar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com