Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Tari Yospan, Simbol Persatuan dan Penyemangat Hidup Masyarakat Biak Papua

Kompas.com - 18/08/2021, 12:52 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tarian Yospan dan War adalah tarian pergaulan muda mudi serta sebagai pemersatu dan penyemangat hidup masyarakat Biak, Papua.

Tari Yosim Pancar (Yospan) dan tari Wor berasal dari Kabupaten Yapen, Papua.

Tarian ini bisa disebut juga sebagai tari pergaulan karena dapat dibawakan oleh siapa saja, laki-laki atau perempuan, tua atau muda.

Bila kita berkunjung ke Papua, kita akan mendapati bahwa Tari Yospan sering dibawakan muda-mudi sebagai bentuk persahabatan.

Baca juga: Tari Yospan, Tarian Persahabatan Khas Papua

Dikutip dari Indonesia.go.id, tarian ini adalah penggabungan dua tarian dari rakyat Papua, yakni tari yosim dan tari pancar.

Yosim adalah tarian yang gerakannya mirip dengan poloneis, yaitu tari asal Eropa, namun lebih mengutamakan kebebasan dalam mengekspresikan gerakan dan mengandalkan kelincahan gerak tari.

Tari ini berasal dari Sarmi, kabupaten di pesisir utara Papua, dekat Sungai Mamberamo, yang kemudian menyebar ke daerah Waropen, Serui, dan kemudian masuk ke Biak.

Baca juga: Bukan Sekedar Tas, Noken adalah Lambang Kedewasaan Wanita Papua, Harganya Capai Rp 12 Juta

Tari Yospan (Yosim Pancar) merupakan tarian persahabatan yang berasal dari Papua.Tribunnews.com Tari Yospan (Yosim Pancar) merupakan tarian persahabatan yang berasal dari Papua.
Sementara, Pancar adalah tari yang berkembang di Biak Numfor dan Manokwari pada awal tahun 1960-an.

Tarian ini tercipta dari akulturasi antara budaya asli Biak dengan budaya luar Biak.

Budaya luar adalah hasil dari pertemuan antara nilai-nilai tradisional yang berlaku di pulau Biak dengan ajaran Kristen Protestan yang masuk pada kisaran tahun 1908.

Kedua tarian ini kemudian dipadukan menjadi tari Yosim Pancar yang disingkat Yospan.

Gerakan-gerakan dalam tari pancar terinspirasi oleh pesawat-pesawat bermesin jet yang mulai mendarat di Biak sekitar tahun 1960-an saat terjadi konflik antara Kerajaan Belanda dengan Pemerintah Indonesia.

Baca juga: Danau Sentani dan Legenda Penunggang Naga di Papua

Kala itu banyak pesawat tempur yang diawaki oleh pilot-pilot dari Angkatan Udara Indonesia terbang di langit Biak sambil melakukan gerakan-gerakan aerobatik.

Gerakan akrobatik yang penuh semangat, dinamis dan menarik menjadi gerakan dasar tarian ini.

Gerakan awal dilakukan dengan cara berjalan sambil menari berkeliling lingkaran di iringi oleh musisi yang menyanyikan lagu asal daerah Papua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com