Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Tradisi Seni Lukis Khombow Khas Asei Sentani Papua

Kompas.com - 24/07/2021, 11:11 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Danau Sentani tak hanya elok pemandangan alamnya. Tapi banyak seni budaya dan adat istiadat nan eksotik. Salah satunya adalah seni lukis di atas kulit kayu.

Masyarakat Papua, khususnya yang tinggal di Jayapura, pasti mengenal kampung di danau Sentani yang bernama Asei Pulau.

Di kampung yang masuk distrik Sentani Timur itu, sebagian masyarakatnya ahli melukis di atas kulit kayu. Bagi mereka, melukis di atas kulit kayu merupakan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang masyarakat Kampung Asei Pulau.

Baca juga: Khombow, Karya Seni dari Jayapura

Dikutip dari Indonesia.go.id, untuk menuju ke Asei Pulau bisa diakses dengan menggunakan perahu motor dari Danau Sentani, di dermaga Khalkhote, Kampung Harapan Distrik Sentani Timur.

Tapi kalau ingin agak lama dan mau menunggu ombak yang pas, Anda juga bisa mendayung sampan menuju Kampung Asei Pulau.

Kalkote adalah dermaga paling dekat dengan Stadion Lukas Enembe, jarak bisa ditempuh dengan waktu tak lebih dari 10 menit, dengan naik kendaraan dari stadion.

Selain sebagai sentra lukisan kulit kayu, di Kampung Asei juga terdapat situs gereja tua dan peninggalan sejarah Perang Dunia ke-II.

Baca juga: Konser Musik Virtual Natal, Kumpulkan Rp 300 Juta untuk Rumah Baca di Sentani Papua

Sejumlah pelukis mengaku, mereka melukis di atas kulit kayu (khombow) demi mempertahankan budaya warisan nenek moyang. Karena itu corak lukisannya pun tak jauh berbeda antara yang satu dengan lainnya.

Mereka melukis tidak sembarangan. Tapi seperti melukis motif tertentu yang punya makna dan itu motif warisan leluhur masyarakat Asei.

Khombow merupakan pembungkus tubuh (atau lembar pakaian) yang dipakai oleh nenek moyang masyarakat Asei.

Baca juga: Asal-usul Jayapura, Dulu Diberi Nama Nova Guinea oleh Pelaut yang Singgah di Tahun 1545

Khombow memiliki nilai filosofi yang sangat tinggi bagi orang Sentani, karena pada masa lalu sebagai pakaian khombow hanya digunakan tiga kali dalam kehidupan manusia.

Yakni, pertama, digunakan sebagai pembungkus saat seorang anak lahir. Kedua, digunakan sebagai pakaian pernikahan atau Malo oleh anak perempuan Sentani. Dan ketiga, digunakan sebagai pembungkus jasad saat seseorang meninggal dunia.

Baca juga: Temukan Ukiran Putri Duyung, Arkeolog: Ini Data Baru Tentang Asal-usul Warga Sentani

Motif lukisan khombow

Situasi di Kampung Yoboi, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Papua, yang kini menjadi objek wisata karena keberadaan dermaga warna-warninya. selain itu, di kampung tersebut terdapat warung- warung yang menawarkan makanan tradisional Papua berupa Ouw dan Ulat Sagu, Jayapura, Papua, Sabtu (18/7/2020)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Situasi di Kampung Yoboi, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Papua, yang kini menjadi objek wisata karena keberadaan dermaga warna-warninya. selain itu, di kampung tersebut terdapat warung- warung yang menawarkan makanan tradisional Papua berupa Ouw dan Ulat Sagu, Jayapura, Papua, Sabtu (18/7/2020)
Dari dulu jenis motif lukisan khombow kurang lebih 12 motif. Misalnya, motif matahari, motif ular, motif cicak, kadal, Ikan, kaki burung bangau, belut, kelelawar,tupai terbang, daun-daun, bunga hutan, dan lainnya.

Ada pula lukisan yang berhubungan dengan aspek religi dan mitologi seperti lukisan Hu dan Yoniki.

Lukisan yang berhubungan dengan aspek sosial ekonomi, seperti Fouw, Kasindale, Isomo dan Kino.

Baca juga: Di Danau Sentani, Misi Kemanusiaan Pilot Perempuan Asal AS Itu Pun Terhenti

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com