JAYAPURA, KOMPAS.com - Arkeolog dari Balai Arkeologi Papua Hari Suroto menemukan ukiran bermotif putri duyung di Kampung Dondai, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua.
Menurut Hari, yang membuat temuan tersebut istimewa karena itu merupakan ukiran putri duyung pertama yang ditemukan di kawasan danau air tawar.
Kampung Dondai berada di kawasan atau pinggiran Danau Sentani yang merupakan danau air tawar terbesar di Papua.
"Untuk mitos putri duyung di danau air tawar hanya ada di Danau Sentani, Papua," ujar Hari melalui pesan singkat, Kamis (24/9/2020).
Ukiran itu ditemukan di sebuah tiang kayu salah satu rumah obhee, yang merupakan rumah adat Suku Sentani.
Hari menyebutkan, temuan ini sebagai data penting untuk meneliti sejarah leluhur warga di sekitar Danau Sentani.
Baca juga: Kisah Pilu Kakek Mauria, Tak Bisa Melihat karena Matanya Digigit Serangga, Butuh Biaya Berobat
"Ini adalah data baru tentang asal-usul orang Sentani pada masa lalu. Menjadi bukti tentang migrasi mereka dari tempat matahari terbit atau wilayah di sebelah timur danau sentani. Wilayah sebelah timur danau sentani adalah Samudera Pasifik," katanya.
Ukiran motif putri duyung itu membuktikan kehidupan masyarakat di sekitar Danau Sentani tak bisa dilepaskan dari laut.
Hal ini juga didukung dengan temuan cangkang moluska laut verenidae dan arcidae di situs prasejarah Yomokho di Kampung Dondai.
Temuan itu juga membuktikan masyarakat sekitar Danau Sentani melestarikan budaya para pendahulunya. Ukiran itu, kata dia, seabgai pengingat bahwa mereka berasal dari daerah pesisir.
Mitos putri duyung dari pesisir
Hari mengatakan, mitos putri duyung hanya dikenal dalam budaya masyarakat yang tinggal di dekat laut atau pesisir.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.