Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan 6 Satwa Liar di Kapal Gunung Dempo Digagalkan, Pelaku Diperiksa

Kompas.com - 16/08/2021, 19:22 WIB
Maichel,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SORONG,KOMPAS.com - Penyelundupan enam ekor satwa liar yang dilindungi di kapal Gunung Dempo berhasil digagalkan petugas Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Sorong, Personel Polsek Kawasan Pelabuhan Laut, dan BKSDA Papua Barat.

Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan, setiap ada kedatangan kapal yang masuk seperti dari Bitung dan daerah lain di Pelabuhan Sorong, pihaknya melakukan razia rutin untuk mencegah penyeludupan barang-barang yang dilarang.

Menurut dia, enam ekor satwa liar dilindungi ini sebenarnya tidak boleh dibawa keluar Papua karena ada Undang-undang berkaitan dengan tumbuhan dan hewan.

Baca juga: Kapal Sirimau, Tempat Isolasi Apung untuk OTG di Sorong, Kapasitas 450 Pasien

"Motifnya yang membawa satwa ini ia menunggu kapal sudah sepi kemudian memakai buruh TKBM (tenaga kerja bongkar muat) untuk menurunkan satwa tersebut ke pelabuhan. Pelakunya masih kita lidik dan saksi-saksi akan kita kembangkan nanti,"ujar Ary Nyoto Setiawan di Mapolres, Selasa (16/8/2021).

Penyelundupan satwa liar dilindungi ini mulanya akan dibawa dari Manokwari ke Sorong menggunakan kapal Gunung Dempo pada Minggu malam (15/8/2021) sekitar pukul 21.35 WIT.

Ada 6 jenis satwa liar dilindungi yang berhasil diamankan dari atas kapal Gunung Dempo yakni Kuskus Timur (Phalanger orientalis) 1 ekor, Kuskus Timur (Phalanger cf orientalis) 1 ekor, Kanguru Papua (Thylogale cf bruni) 1 ekor, Kasuari Gelambir (Casuarous unappendicatus) 3 ekor.

Enam ekor satwa yang berhasil diamankan petugas akan diserahkan ke BKSDA Papua Barat untuk dilepas ke alam. Ary menuturkan, penyeludupan satwa diancam dengan pidana penjara 5 tahun dan denda Rp 100 juta.

Baca juga: Pemkot Sorong Dapat Bantuan Kapal untuk Tempat Isolasi Terpusat, Bisa Tampung 179 Orang

Sementara itu Kepala Kantor Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Sorong, I Wayan Kertanegara menyebut, tingkat penyeludupan semakin hari meningkat.

Menurutnya, dengan penindakan terhadap pelaku penyelundupan diharapkan ada efek jera bagi mereka. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com