KOMPAS.com - ISK (35), nelayan asal Banyuwangi menganiaya temannya sendiri, N (36) hingga tewas karena sering diejek bujanagn tua dan belum menikah.
Penganiayaan terjadi saat mereka beruda baru saja merantau di wilayah pesisir selatan kabupaten Blitar pada Selasa (10/8/2021) malam sekitar pukul 23.OO Wiba.
Penganiyaan terjadi saat N tidur pulas di kontrakan mereka di Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Blitar. Kepala N kemudian dihantam as mesin perahu oleh ISK hingga terluka parah.
Korban sempat dilarikan ke RS Mardhi Waluyo, Kota Blitar. Sayangnya nyawa N tak bisa diselamatkan, ia meninggal keesokan harinya, Rabu (11/8/2021).
Baca juga: Sakit Hati Diejek Bujangan Tua Tak Laku, Nelayan Ini Pukul Teman Saat Tidur hingga Tewas
N dan ISK adalah teman baik dan sama-sama tinggal di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.
Saat masih di Banyuwangi, N sering mengejak ISK karena masih belum menikah walaupun usianya sudah kepala tiga.
Pada 5 Agustus 2021, N mendatangi ISK di rumahnya di Dea Kedungringin, Kecamatan Muncar, Banyuwangi dan mengajak ISK kerja sebagai nelayan di Blitar pada warga yang bernama Gembong.
Baca juga: Blitar Bumi Bung Karno: Ke Haribaan Ibunda, Soekarno Pulang (Bagian 1)
Selain ISK, N juga mengajak tetangga ISK yang bernama Samsodin. Sambil bergurau, N berjanji akan mencarikan istri jika ISK mau diajak ke Blitar.
Dua hari kemudian, N ditemani ISK dan Samsodin pergi ke pesisir selaran Kabupaten Blitar yakni ke Pantai Tambakrejo.
Mereka tiba di Blitar pada Minggu (8/8/2021). Mereka kemudian tinggal di satu kamar yang disewakan oleh warga sekitar di Pantai Tambakrejo.
Pada Senin (9/8/2021), mereka bertiga mulia melaut. Ternyata N masih sering mengejak ISK yang masih lajang dan tersebut membuat ISK sakit hati hingga muncul pikiran untuk menganiaya N.
Baca juga: Kodim Blitar Telah Distribusikan 706 Paket Obat untuk Warga Isolasi Mandiri
Pada Selasa malam, mereka bertiga tidur berjajar di dalam kamar. Saat itu ISK berada di poisisi tengah di antara kedua rekannya.
Hingga tengah malam ISK masih terjaga dan ia merancang penganiayaan. ISK pun bangun dari tempat tidur dan mengambil besi yang ada di dekat kamar mandi.
Malam itu ia sempat pura-pura tidur. Lalu ia memukulkan besi sepanjang 50 sentimeter dengan berat 5 kilometer ke arah ISK yang tertidur pulas.
"Korban dipukul dengan besi as perahu itu sebanyak empat kali dan tanpa perlawanan," ujar Kapolres Blitar AKBP Adhitya Panji Anom, pada konferensi pers, Jumat (13/8/2021),