Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Kentang dan Telur Diduga "Disunat", Warga Penerima BPNT di Banyumas Mengadu ke Polisi

Kompas.com - 29/07/2021, 14:30 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Sebanyak 4 orang keluarga penerima manfaat (KPM) program bantuan pangan non-tunai (BPNT) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memgadu ke polisi.

Pasalnya jumlah paket sembako yang diterima dari agen E-Warong untuk periode Juli dan Agustus ini berbeda dengan bantuan periode sebelumnya.

Salah satu KPM, Ika, warga Kecamatan Cilongok mengungkapkan, kentang yang diterima dalam paket sembako ini hanya seberat 2,5 kilogram.

Baca juga: Siswa SMP Usia 16 Tahun di Sleman Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Korban Kekerasan

Padahal sebelumnya, ia menerima kentang seberat 1,5 kilogram per bulan. Artinya untuk bantuan dua bulan semestinya ia menerima seberat 3 kilogram.

"Kami khawatir kalau tidak diteruskan, dalam bentuk protes saja, hak kami sebagai penerima jelas dibiarkan seolah ikhlas menerima," kata Ika kepada wartawan, 29/7/2021).

Kuasa Hukum keempat warga, Anang Supratikno dari Banyumas Anti Korupsi (Batik) mengungkapkan, jumlah kentang yang diterima berbeda di setiap kecamatan.

Beberapa kecamatan kentang yang diterima sebanyak 2,5 kilogram, namun di kecamatan lain ada yang menerima 3 kilogram.

Selain kentang, lanjut Anang, untuk komoditi telur KPM juga hanya menerima 0,8 kilogram dari semestinya 1 kilogram.

"Ini tidak bisa ditolerir, apalagi kami juga mendapati telur hanya diterima sebanyak 0,8 kilogram dari yang seharusnya 1 kilogram," kata Anang.

Baca juga: Penyebaran Covid-19 di Sulsel Mengganas, Lahan Pemakaman Melebihi Kapasitas

Anang menjelaskan, setiap KPM semestinya menerima paket sembako senilai Rp 200.000 per bulan.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Berry ketika dikonfirmasi membenarkan laporan tersebut.

"Kami sampai saat ini masih melakukan penyelidikan terkait aduan tersebut," jelas Berry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com