Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Ganjil Genap di Sumedang Dikritik Warga, Dianggap Berlebihan, Ini Tanggapan Satgas Covid-19

Kompas.com - 28/07/2021, 11:55 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Kebijakan Pemkab Sumedang, Jawa Barat menerapkan sistem ganjil genap kendaraan di jalur jalan memasuki wilayah Sumedang kota menuai kritik dari warga dan netizen di media sosial Facebook.

Baik warga maupun netizen memandang, pemberlakuan ganjil genap di Sumedang terlalu berlebihan. Karena Sumedang hanya kota kecil.

Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Kabupaten Sumedang Iwa Kuswaeri mengatakan, ganjil genap kendaraan di wilayah Sumedang kota mengacu pada Peraturan Bupati Nomor 78 Tahun 2021, tentang PPKM level 4.

Baca juga: Aturan Ganjil Genap di Sumedang, Warga: Ini Kota Kecil Tidak Seperti Jakarta, Harusnya Tak Perlu

"Kebijakan ini kami terapkan dalam rangka meminimalisasi mobilitas warga. Dengan tujuan, warga enggan untuk bepergian jika tidak ada urusan mendesak," ujar Iwa kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Selasa (27/7/2021) malam.

Iwa menuturkan, ganjil genap diberlakukan karena Kabupaten Sumedang saat ini masuk zona merah Covid-19.

Baca juga: PPKM Level 4, Polres Sumedang Berlakukan Ganjil Genap

"Bila dalam satu pekan terjadi perubahan menuju arah yang lebih baik, maka keputusan ini akan segera kami koreksi dan akan kami sesuaikan," tutur Iwa.

Iwa menyebutkan, Sumedang kota meliputi Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan termasuk wilayah dengan tingkat risiko penularan Covid-19 paling tinggi.

Baca juga: PPKM Level 4 Kota Blitar Diperpanjang, Polisi Kaji Sistem Ganjil Genap untuk Tekan Mobilitas Warga

"Menurut keterangan dari para ahli, akan ada infeksi pada akhir Juli hingga awal Agustus jika tidak dilakukan tindakan pendisiplinan sesegera mungkin," sebut Iwa.

Untuk itu, kata Iwa, diharapkan warga dapat mematuhi aturan ganjil genap ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com