Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang KA di Daop 7 Madiun Anjlok hingga 90 Persen Selama PPKM Darurat

Kompas.com - 24/07/2021, 13:32 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Jumlah penumpang kereta api selama masa penerapan PPKM Darurat turun anjlok hingga 90 persen.

Manajer Humas PT KAI Daops 7 MAdiun Ixfan Hendriwintoko membenarkan bahwa PPKM Darurat berdampak pada menurunnya jumlah penumpang kereta api.

Baca juga: Tak Punya Surat Vaksin, 3.165 Calon Penumpang KA di Daop 5 Purwokerto Gagal Berangkat

Ia menyebut jumlah penumpang mengalami penurunan signifikan secara keseluruhan di masing-masing stasiun layanan penumpang.

“Jumlah penumpang KA yang berangkat dan datang dari dan ke Daops 7 Madiun rata-rata per hari sebanyak 1.060 orang. Padahal sebelum masa PPKM Darurat rata-rata per hari sekitar 11.614 penumpang,” kata Ixfan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/7/20212).

Kendati demikian, Ixfan mengatakan penurunan jumlah penumpang selama masa PPKM Darurat tersebut merupakan hal yang wajar.

Apalagi PT KAI sangat disiplin dalam menerapkan aturan yang diinstruksikan oleh pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19.

Tak hanya itu, PT KAI Daop 7 Madiun ikut membantu pemerintah mensukseskan dengan mengadakan layanan vaksinasi gratis bagi calon penumpang kereta api yang akan melakukan perjalanan.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Gratis bagi Penumpang KA di Madiun Diperpanjang hingga Akhir Juli

Setidaknya ada 966 calon penumpang yang telah mengikuti vaksin di stasiun

Ixfan menambahkan, pelayanan vaksinasi gratis bagi penumpang KA di Stasiun Madiun yang akan melakukan perjalanan diperpanjang sampai 31 Juli 2021.

Vaksinasi gratis ini merupakan kerjasama PT KAI Daops VII Madiun dengan RS Detasemen Kesehatan Tentara (DKT) Kota Madiun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com