Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Jenazah Pasien Covid-19 Diambil Paksa di Maluku Tengah, Mengaku Ada Izin dari Pejabat

Kompas.com - 09/07/2021, 17:57 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Jenazah MP, pasien Covid-19 yang meninggal karena Covid-19 diambil paksa dari RSUD Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (8/7/2021).

Pengambilan dilakukan oleh sejumlah warga asal Desa Watludan, Kecamatan Waipia, Maluku Tengah.

Keluarga dan masyarakat desa tersebut tak percaya jika MP yang berprofesi sebagai guru itu meninggal karena Covid-19.

Baca juga: Warga yang Ambil Paksa Jenazah Covid-19 Kelabui Petugas RSUD, Mengaku Diizinkan Pejabat Pemkab

Saat mengambil jenazah, kerabat pasien mengaku sudah mendapatkan izn dari Asisten 1, pejabat di Pemkab Maluku Tengah.

Mereka sengaja menyebut nama pejabat agar dizinkan membawa jenazah pulang ke rumah.

Mengetahui hal tersebut, Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua langsung menanyakan ke pejabat yang bersangkutan. Namun terkait izin itu langsung dibantah oleh Asisten 1.

"Mereka mengelabui petugas rumah sakit. Mereka datang membawa nama Asisten I kalau pengambilan jenazah atas izin Asisten I (pejabat Pemkab Maluku Tengah)," kata Abua kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Kamis malam.

Baca juga: Warga Ambil Paksa Jenazah Covid-19 di RSUD, Bupati Maluku Tengah: Harus Dilakukan Tracing...

"Almarhum ini meninggal karena Covid-19 itu sesuai hasil tes swab PCR, tapi keluarga tidak percaya dan mereka mempertanyakan alasan mengapa korban bisa divonis positif," katanya.

"Saya sudah tanya langsung ke Asisten I itu tidak benar. Saya juga heran seharusnya itu tidak boleh terjadi, saya sudah perintahkan agar almarhum dimakamkan di pemakaman khusus sesuai prokes Covid-19," ungkapnya.

Warga blokade jalan

Warga Desa Watludan Kecamatan Waipia, Kabupaten Maluku Tengah memblokade Jalan Trans Seram, Kamis petang (8/7/2021). Pemblokiran jalan dilakukan warga setelah mereka mengambil jenazah pasien positif di RSUD MasohiKOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Warga Desa Watludan Kecamatan Waipia, Kabupaten Maluku Tengah memblokade Jalan Trans Seram, Kamis petang (8/7/2021). Pemblokiran jalan dilakukan warga setelah mereka mengambil jenazah pasien positif di RSUD Masohi
Warga yang tidak terima pasien dinyatakan positif Covid-19 membkolade jalan Trans Seram yang menghubungkan tiga kabupaten di Pulau Seram.

Blokade jalan dilakukan warga dengan metelakkan kayu dan batu di badan jalan. Mereka juga membakar sejumlah ban bekas.

Namun Kamis malam, jalan tersebut sudah dibuka setelah pemerintah kabupaten dan aparat keamanan bernegosiasi dengan warga desa yang memblokade jalan.

Bupati mengungkapkan, pemerintah daerah bersama TNI dan Polri menjelaskan duduk persoalan itu kepada masyarakat desa dan keluarga pasien Covid-19 yang meninggal.

Baca juga: 31 Nakes di RSUD Saparua Maluku Tengah Positif Covid-19, Pelayanan Tetap Berjalan


Dalam negosiasi itu, keluarga jenazah meminta pemerintah daerah mengganti uang peti mati yang mereka keluarkan.

“Mereka meminta ongkos peti harus dibayar oleh pemerintah daerah, lalu sudah dibayar. Jadi jalan itu sudah dibuka setelah pemerintah bernegosiasi dengan warga, juga dijelaskan korban kena Covid-19 berdasarkan tes swab PCR,” ungkapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com