KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah organisasi kepemudaan di halaman Kantor Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis (10/6/2021) berlangsung ricuh.
Seorang mahasiswa yang merupakan bagian dari peserta aksi terlihat diseret lalu diinjak oleh aparat kepolisian dan Satpol PP.
Rekaman video yang memperlihat aksi kekerasan aparat keamanan terhadap mahasiswa itu sempat viral di media sosial.
Baca juga: Penjelasan Lengkap Kapolres Alor soal Mahasiswa yang Diseret dan Diinjak Saat Demontrasi
Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas mengatakan, kericuhan itu berawal saat peserta aksi memaksa masuk ke dalam kantor untuk menyampaikan aspirasinya kepada bupati.
Sebab, mereka menolak kebijakan pemerintah setempat terkait relokasi 753 pedagang Pasar Kadelang ke Pasar Liba Kalabahi.
"Karena menurut mereka (mahasiswa) harus bupati yang menerima mereka langsung untuk menyalurkan aspirasi," kata Agustinus kepada Kompas.com, Kamis malam.
Lantaran kondisinya tidak memungkinkan untuk bertemu langsung dan peserta aksi nekat memaksa masuk, akhirnya petugas melakukan tindakan tegas.
Baca juga: Video Viral Mahasiswa yang Demo Diseret lalu Diinjak Polisi dan Satpol PP
Beberapa peserta aksi yang diduga melakukan provokasi tersebut langsung diamankan untuk mengendalikan situasi.
"Kalau kami izinkan mereka sweeping, siapa yang menjamin mereka kemudian di dalam tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengarah ke perusakan atau ada pihak yang memanfaatkan situasi untuk menyudutkan peserta aksi," kata Agustinus.
Meski dalam video viral tersebut terlihat anggota polisi dan Satpol PP melakukan tindak kekerasan, namun, Agustinus membantahnya.
"Kami tidak menginjak (mahasiswa). Orang tersebut kami pisahkan dari kelompoknya, untuk diamankan, supaya tidak memengaruhi yang lain supaya penyampaian aspirasi bisa lebih terkendali," terang dia.
Agustinus juga mengatakan, tiga orang yang sempat diamankan itu sudah dibebaskan pada sore harinya.
Baca juga: Fakta Lengkap Kasus Penemuan Jenazah Driver Ojol di Brebes, Korban Begal dan Pelaku Ditangkap
Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor : Dheri Agriesta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.