Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motoris Speedboat yang Tewaskan 6 Penumpang di Nunukan Ditetapkan Tersangka

Kompas.com - 10/06/2021, 17:31 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dony Aprian

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – PJ (45), motoris speedboat SB Riyan yang menyebabkan enam penumpang tewas ditetapkan sebagai tersangka.

Speedboat yang mengangkut 30 orang penumpang itu terbalik di perairan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (7/6/2021) sekitar pukul 13.28 Wita.

Kasat Polair Nunukan Iptu Taharman mengatakan, PJ ditetapkan sebagai tersangka karena telah memenuhi unsur kelengkapan pidana dengan dua alat bukti.

"Ada kelalaian dan ada indikasi ketidak laikan kapal sehingga berakibat menghilangkan nyawa. Kita sangkakan pasal 302 ayat 1,2, 3 Undang-Undang Pelayaran, subsider Pasal 359 dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara," ujarnya kepada wartawan, Kamis (10/6/2021).

Baca juga: Speedboat Angkut 30 Orang Terbalik di Perairan Nunukan, 5 Tewas

Polisi masih akan memanggil agen pelayaran dan pemilik speedboat untuk mendalami dugaan banyaknya pelanggaran yang dilakukan SB Riyan.

Dari hasil penyidikan awal, kata Taharman, polisi menemukan fakta bahwa kapal cepat dengan mesin 200 PK ini adalah kapal dengan peruntukkan pribadi atau untuk carteran barang.

Faktanya, speedboat digunakan untuk mengangkut penumpang.

Selain itu, tiket yang diperjualbelikan merupakan tiket resmi yang diketahui oleh Dinas Perhubungan.

"Kami masih harus koordinasi dengan Dishub Provinsi, kita sudah koordinasi dengan pihak KSOP (Kantor Syahbandar dan Otorita Pelabuhan), mereka katakan tidak tahu perihal SB Riyan, mereka hanya menangani speedboat regular yang ada izin trayeknya," jelasnya.

Baca juga: Cerita Polisi Korban Speedboat Terbalik di Perairan Nunukan, Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Duka

Taharman juga belum bisa memastikan apakah salah satu penyebab terbaliknya speedboat tersebut karena kelebihan muatan.

"Kita belum mendapat penjelasan agen, belum melihat daftar manifest penumpang asli. Manifest yang dipegang motoris hancur karena tenggelam. Penyidikan masih berjalan," katanya.

Speedboat SB Riyan yang memuat sekitar 30 penumpang dari pelabuhan Beringin kota Tarakan menuju Desa Atap Kecamatan Sembakung Kabupaten Nunukan, mengalami kecelakaan pada Senin (7/6/2021) sekitar pukul 13.28 Wita.

Kapal cepat ini terbalik saat berada di perairan Sembakung Nunukan, pada jarak sekitar 39,19 Nautical mil atau sekitar 2 jam 30 menit dari Kantor SAR Tarakan.

Peristiwa kecelakaan laut ini menewaskan enam orang penumpang termasuk anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com