Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikabarkan Tak Harmonis dengan Puan, Ganjar: Saya Diajari Mikul Dhuwur, Mendhem Njero

Kompas.com - 28/05/2021, 14:17 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara perihal isu ketidakharmonisan hubungannya dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Ganjar menepis anggapan jika dirinya dikabarkan sedang berseteru dengan Puan hingga memunculkan perdebatan di media sosial.

Pasalnya, selama ini hubungannya dengan putri Megawati itu baik-baik saja.

Ganjar merasa tidak nyaman dengan isu yang ramai diperbincangkan antara dirinya dengan Puan.

"Jadi begini teman-teman, saya mengikuti apa yang ada di medsos. Sungguh-sungguh itu tidak enak. Sungguh-sungguh saya tidak enak. Saya selalu hormat sama Mbak Puan, sangat-sangat hormat," kata Ganjar usai rapat paripurna di Gedung DPRD Jawa Tengah, Jumat (28/5/2021).

Baca juga: Pengamat: Memang Apa Salahnya kalau Ganjar Ingin Jadi Capres?

Ganjar bercerita ketika maju sebagai calon Gubernur Jateng 2013 lalu, elektabilitasnya sangat rendah.

Puan adalah sosok yang sangat berjasa hingga dirinya terpilih menjadi orang nomor satu di Jawa Tengah.

"Mbak Puan adalah komandan tempurnya. Sehingga saya menang. Itu tidak pernah saya lupa," tegasnya.

Ganjar membenarkan jika modal saat maju sebagai calon Gubernur Jateng saat itu juga sangat kecil.

Dengan bantuan Puan sebagai komandan tempur dan seluruh kader, Ganjar bisa memenangkan kontestasi Pilkada Jateng.

"Saya tidak punya modal saat itu, itu tidak pernah saya lupa. Mbak Puan dan partai (PDI-P) saat itu bergerak, sehingga saya menang. Maka saya sangat hormat dengan Mbak Puan," ucapnya.

Baca juga: Ketum PAN Zulkifli Hasan Bakal Temui Gubernur Ganjar, Bahas Apa?

Sebab, sampai saat ini, Ganjar mengaku tidak pernah berkonflik dengan Puan.

Bahkan, dirinya sempat bertemu dengan Puan saat bersilahturahmi ke rumah Megawati.

"Sampai hari ini saya tidak pernah berkonflik dengan beliau. Baik-baik saja. Bahkan saat saya sowan ibu (Megawati Soekarnoputri) untuk halalbihalal, Mbak Puan juga ada di sana dan kami sempat bercanda," ucapnya.

Ganjar menegaskan, apa yang ramai dibicarakan di media sosial tidak seperti yang sebenarnya.

Sebagai orang Jawa, lanjut dia, kader selalu diajari Mikul Duwur, Mendhem Njero, yang artinya meninggikan atau menonjolkan kelebihan serta kebaikan keluarga dan menutupi kekurangan atau keburukan keluarga.

"Jadi kalau di medsos seperti itu, saya sungguh-sungguh kaget. Saya ini orang Jawa dan kader yang selalu diajari mendhem jero, mikul duwur. Itu aja," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com