Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngotot Ingin Melintasi Pos Penyekatan, Satu Keluarga Ditemui Wakil Bupati Sumedang

Kompas.com - 06/05/2021, 21:10 WIB
Aam Aminullah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Keluarga asal Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pasrah saat diminta putar balik di pos penyekatan wilayah perbatasan Sumedang-Subang di Desa Cikaramas, Kecamatan Tanjungmedar, Kamis (6/5/2021).

Keluarga asal Purwakarta ini sebelumnya memohon kepada petugas gabungan untuk memperbolehkan kendaraan mereka melintas ke Sumedang.

"Tolonglah Pak, ada keluarga kami yang sakit di Jatinangor. Kami ini mau jenguk ke sana," ujar sang sopir kepada petugas.

Baca juga: Petugas Curiga Tumpukan Kain Bergerak, Ternyata Pemudik dan Motornya Bersembunyi

Sebelumnya, mereka memohon dengan sangat agar diperbolehkan masuk ke Sumedang.

Petugas pun meminta surat izin keluar masuk (SIKM), surat keterangan dari desa, dan hasil test swab.

Tetapi mereka tidak dapat menunjukkan satu pun surat yang diminta petugas.

Tampak raut kecewa dari wajah sang sopir minibus, karena petugas tetap tidak membiarkan mereka masuk ke Sumedang.

Baca juga: Kronologi Warga Tangerang Terpapar Virus Corona Jenis Baru

Namun, setelah diberi penjelasan oleh Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan, sang sopir akhirnya bisa menerima dan memutar balik kendaraannya menuju Subang.

"Mohon pengertiannya dari Bapak dan Ibu. Jika tidak ada keluarga yang meninggal dunia atau masuk ke Sumedang dengan alasan yang dilarang, tetap tidak bisa masuk, karena aturannya seperti itu. Aturan dari pemerintah pusat seperti itu, semua wilayah memberlakukan ini," kata Erwan kepada sang sopir.

Terlebih lagi, menurut Erwan, seluruh penumpang dalam kendaraan ini juga tidak dapat menunjukkan surat bebas Covid-19, atau hasil tes swab negatif Covid-19.

"Tadi pengakuannya kan juga mereka belum di-swab jadi kami minta putar balik. Alhamdulillah setelah diberi penjelasan, mereka bisa mengerti," tutur Erwan.

Erwan menyebutkan, terlepas dari kejadian tersebut, petugas gabungan yang bertugas 1x24 jam di seluruh pos check point akan bertindak tegas dengan memutar balik kendaraan yang dilarang melintas.

"Informasi dan imbauan larangan mudik ini sudah jauh hari disampaikan pemerintah. Jadi tidak ada alasan untuk tetap memaksa masuk suatu wilayah. Kami pun di Sumedang telah menyosialisasikan agar warga yang berada di Sumedang tidak mudik dulu ke wilayah asal mereka," kata Erwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com