Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Aksi Peringati May Day di Kota Semarang, Vaksinasi hingga Ganjar Kunjungi Rumah Buruh

Kompas.com - 01/05/2021, 22:28 WIB
Riska Farasonalia,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Peringatan Hari Buruh Internasional tahun ini diwarnai berbagai kegiatan yang diinisiasi oleh para pekerja di ibu kota Jawa Tengah.

Di antaranya, ada aksi demonstrasi turun ke jalan, pembagian sembako hingga vaksinasi bagi buruh dari sejumlah perusahaan.

Aksi demonstrasi berlangsung di Jalan Pahlawan Semarang dan dilakukan oleh serikat buruh dari perwakilan FSPMI, SPN, dan juga mahasiswa dari KAMMI.

Mereka menyuarakan aspirasinya menuntut hak-hak buruh termasuk menolak Omnibuslaw.

Di wilayah pantura tepatnya di pertigaan Jerakah Semarang, demonstran yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) Jawa Tengah juga turut beraksi turun ke jalan.

Mereka menyerukan kebijakan-kebijakan pemerintah yakni sebelas peraturan perundang-undangan yang ditetapkan selama satu tahun pandemi.

Menurut massa aksi, kebijakan itu dinilai merugikan rakyat kecil dan dianggap gagal melindungi hak-hak buruh.

Dalam aksi tersebut sempat terjadi ketegangan ketika massa mengarahkan mobil komando untuk melintang di Pantura.

Polisi kemudian berusaha menghalau dan sempat terjadi tarik-menarik sekitar dua menit. Lalu lintas pun sempat terganggu.

Baca juga: Ironi Hari Buruh, 79.100 Pekerja di Bali Dirumahkan, 3.300 Orang di-PHK Selama Pandemi

Bertemu Wali Kota Semarang, divaksinasi

 Ilustrasi vaksinasi. Dok. Shutterstock Ilustrasi vaksinasi.
Sementara di Balai Kota Semarang, sebanyak 100 buruh dari perwakilan 10 federasi bertemu dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi untuk berdialog.

Selain sesi dialog, para buruh juga mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Koordinator Aliansi Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Nanang Setyono mengatakan dirinya merasa senang dengan pemberian vaksin karena sejauh ini belum ada buruh yang divaksin.

Ia juga bersyukur Polda Jateng mengabulkan adanya permintaan desk Ketenagakerjaan.

"Kami terima kasih sekali kepada Polda Jateng dan Pemkot Semarang. Buat kami, ini keren sekali, super sekali, kado terindah untuk kami di May Day kali ini. Desk Ketenagakerjaan dan vaksin jadi sesuatu yang kami dambakan saat ini. Alhamdulilah, semuanya dikabulkan, tak terkecuali tuntutan THR dari kami," kata Nanang di Balai Kota Semarang, Sabtu (1/5/2021).

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau Hendi menilai buruh juga perlu divaksin karena bekerja dengan banyak orang dan di ruang tertutup.

"Kita cermati buruh ini sangat rentan. Tiap hari dengan banyak orang dalam satu ruangan tertutup. Kalau satu kena, pasti langsung menyebar. Jadi pas May Day ini, kita suntikkan vaksin ke buruh agar imun selalu sehat dan kondisi kesehatan terjaga dengan baik," katanya.

Selain itu, Hendi berjanji mengabulkan permintaan para buruh yang meminta THR satu kali gaji dan dibayar tanpa dicicil.

"Besok saya akan bikin surat resmi saya tanda tangani agar pengusaha mencairkan THR kepada buruhnya. Besarnya satu kali gaji dan tidak dicicil," jelasnya.

Baca juga: Hari Buruh, KSPSI dan KSPI Sampaikan Hal Ini Ketika Bertemu Moeldoko

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com