PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sejumlah pemuda kerap menggelar balap liar di jalan raya depan Pantai Wisata Talang Siring, Desa Montok, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan.
Bahkan, di antara sejumlah pemuda yang nekat menggeber motor itu berasal dari Kabupaten Sumenep.
Balapan liar itu sudah meresahkan warga setempat. Selain membahayakan, aktivitas itu mengganggu pengendara lalu lintas.
Salah satu warga, Moh Habir mengatakan, aksi balap liar di depan pantai itu hampir setiap hari digelar selama Ramadhan. Di lokasi itu, juga banyak warga yang ngabuburit sembari menonton balap liar.
"Setiap hari kalau balapannya. Saya melihatnya takut karena bisa menyebabkan kecelakaan," ujar Habir saat ditemui di lokasi, Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Pembunuh Perempuan Terbungkus Kasur Ditangkap, Pelaku Ternyata Suaminya Sendiri
Habir menambahkan, balapan liar baru bisa bubar jika ada polisi yang datang. Selain polisi, tidak ada yang berani menegur dan membubarkannya.
Sebab, meski ditegur tidak akan dihiraukan.
"Kalau sudah ada polisi yang datang, mereka langsung kocar-kacir melarikan diri," imbuh Habir.
Habir juga menceritakan cerita lucu saat aksi balap liar tersebut. Para pebalap liar langsung bubar melarikan diri saat ada ambulans yang melintas dari arah barat.
Mereka mengira ambulans itu mobil polisi karena lampu sirinenya menyala.
"Tadi ada ambulans mau lewat. Oleh mereka dikira mobil polisi sehingga mereka kabur dan membubarkan diri," ungkap Habir.