BANDA ACEH, KOMPAS.com - Seekor Penyu jenis Lekang (Lepidochelys olivacea) ditemukan mati di Pantai Batee Tutong, Desa Panton Makmur, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya. Kematian penyu ini diduga akibat terperangkap jaring nelayan.
Ketua Konservasi Penyu Aroen Meubanja, Kabupaten Aceh Jaya, Murniadi alias Dedi Penyu dalam keterangan tertulisnya mengatakan, penyu lekang tersebut mati diduga akibat terjerat jaring nelayan. Bangkai penyu terdampar di pantai karena terbawa arus air laut.
“Jika diperhatikan dengan teliti, kelihatannya penyu itu sudah mati sejak beberapa hari yang lalu,” ujarnya, Senin (19/4/2021)
Dedi mengatakan, ada bekas luka di bagian leher yang menujukkan penyu tersebut diduga kuat mati karena terjerat jaring nelayan.
Baca juga: Sempat Jadi Misteri, Akhirnya Terungkap Penyebab 52 Paus Mati Terdampar di Pantai Madura
Ia meminta agar para nelayan jangan membuang jaring yang sudah tidak dipakai lagi ke laut karena bisa menyebabkan banyak ekosistem laut mati.
“Kami berharap kepada nelayan, bila ke depannya ada penyu yang terjerat jaring agar dilepaskan, sehingga binatang langka tersebut dapat kembali bebas dan berenang ke laut lepas,” ujar Dedi Penyu.
Dedi Penyu mengungkapkan, sejak tahun 2020 sampai 2021, sudah 8 penyu ditemukan mati.
"Sejak Agustus 2020 hingga April 2021, sudah 7 penyu jenis lekang ditemukan mati dan satu penyu jenis belimbing mati. Rata-rata penyebabnya terjerat jaring nelayan” ungkapnya.
Dia menjelaskan, di perairan laut Indonesia terdapat 6 dari 7 jenis penyu dan di laut Aceh Jaya terdapat 4 jenis penyu, antara lain penyu jenis lekang, belimbing, sisik dan penyu jenis hijau.
Baca juga: Kisah Penyelamatan Penyu di Mataram, Dulu Dibantai, Kini Para Pelaku Direkrut Jadi Pelindung
Dedi berharap masyarakat luas ikut andil menjaga penyu agar kehidupannya dapat berlangsung dengan baik di wilayah pesisir Aceh Jaya.
“Penyu adalah jenis binatang langka dan dilindungi. Jika bukan kita yang menjaga lalu siapa lagi. Oleh karena itu, kami berharap agar binatang ini bisa sama-sama kita jaga,” pinta Dedi Penyu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.