YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gemelan di Keraton Yogyakarta dilarang untuk dibunyikan untuk menghormati meninggalnya Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto pada Rabu (31/3/2021) pagi tadi.
Gusti Bendara Pangeran Harya (GBPH) Prabukusumo mengatakan, gamelan dilarang dibunyikan selama 3 hari untuk menghormati mendiang KGPH Hadiwinoto ditambah lagi gamelan identik dengan suasana senang-senang.
"Gamelan kan identik dengan senang-senang jadi tidak diperbolehkan membunyikan gamelan selama tiga hari. Kalau dulu enggak hanya gamelan keraton juga ditutup selama seminggu, sepertinya sekarang hanya ditutup 3 hari," ujar GBPH Prabukusumo, di rumah duka Jalan Kenari, Gang Tanjung VII UH 2/322, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Baca juga: Adik Sri Sultan HB X, KGPH Hadiwinoto, Meninggal Dunia
Dia mengenang sosok Hadiwinoto sebagai sosok yang tidak kenal lelah dan selalu baik kepada adik-adiknya. Terbukti, saat kondisi tubuh mulai menurun mendiang Hadiwinoto tetap masuk kantor.
"Mas Hadi orang baik dekat dengan adik-adiknya. Beberapa tahun terakhir fisik tidak fit masih ngantor jadi tidak dirasakan sakitnya. Baliau enggak mau diet, harusnya enggak boleh makan-makanan tertentu," katanya.
Selain itu, pada Senin lalu, Gusti Hadiwinoto sempat rapat di Gedung Pracimasono, setelah itu merasakan sesak. Lalu, Gusti Hadiwinoto dipanggilkan dokter dan diagnosa dokter adalah sakit jantung.
"Kemarin Senin rapat di Pracimasono sampai sana sesak napas terus manggil dokter kata dokter jantung. Dilarikan ke ICCU jantung Sardjito," ujar GBPH Prabukusumo.
Dia sempat menjenguk Gusti Hadiwinoto saat dirawat di ICCU, saat itu kondisi Hadiwinoto sudah dipasang alat bantu pernapasan, detak jantung juga sudah naik.
"Kemarin malam sowan ke sana, berhubung saya alumni Covid-19, lihat alat-alat itu yang dipasang saya sudah mau nangis, saya lihat alat bantu pernafasan detak jantung sudah 40-50 persen naiknya," katanya.
Baca juga: Heboh Ular Melingkar di Umpak Bangsal Megangan Keraton Yogya, Ini Penjelasannya
GBPH Prabukusumo memohon maaf kepada warga jika ada kesalahan yang disengaja atau tidak yang dilakukan oleh Gusti Hadiwinoto serta mengajak masyarakat mendoakan Gusti Hadiwinoto.
"Saya mohon doa restu kalau ada salah dari Mas Hadi mohon maaf dan semoga amal ibadah diterima. Rencananya besok dimakamkan jam 10 pagi di Hasta Renggo, Kotagede, Kota Yogyakarta," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.