Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Sultan HB X, KGPH Hadiwinoto Meninggal, Gamelan Tidak Boleh Dibunyikan 3 Hari

Kompas.com - 31/03/2021, 16:58 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gemelan di Keraton Yogyakarta dilarang untuk dibunyikan untuk menghormati meninggalnya Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto pada Rabu (31/3/2021) pagi tadi.

Gusti Bendara Pangeran Harya (GBPH) Prabukusumo mengatakan, gamelan dilarang dibunyikan selama 3 hari untuk menghormati mendiang KGPH Hadiwinoto ditambah lagi gamelan identik dengan suasana senang-senang.

"Gamelan kan identik dengan senang-senang jadi tidak diperbolehkan membunyikan gamelan selama tiga hari. Kalau dulu enggak hanya gamelan keraton juga ditutup selama seminggu, sepertinya sekarang hanya ditutup 3 hari," ujar GBPH Prabukusumo, di rumah duka Jalan Kenari, Gang Tanjung VII UH 2/322, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Baca juga: Adik Sri Sultan HB X, KGPH Hadiwinoto, Meninggal Dunia

Dia mengenang sosok Hadiwinoto sebagai sosok yang tidak kenal lelah dan selalu baik kepada adik-adiknya. Terbukti, saat kondisi tubuh mulai menurun mendiang Hadiwinoto tetap masuk kantor.

"Mas Hadi orang baik dekat dengan adik-adiknya. Beberapa tahun terakhir fisik tidak fit masih ngantor jadi tidak dirasakan sakitnya. Baliau enggak mau diet, harusnya enggak boleh makan-makanan tertentu," katanya.

Selain itu, pada Senin lalu, Gusti Hadiwinoto sempat rapat di Gedung Pracimasono, setelah itu merasakan sesak. Lalu, Gusti Hadiwinoto dipanggilkan dokter dan diagnosa dokter adalah sakit jantung.

"Kemarin Senin rapat di Pracimasono sampai sana sesak napas terus manggil dokter kata dokter jantung. Dilarikan ke ICCU jantung Sardjito," ujar GBPH Prabukusumo.

Dia sempat menjenguk Gusti Hadiwinoto saat dirawat di ICCU, saat itu kondisi Hadiwinoto sudah dipasang alat bantu pernapasan, detak jantung juga sudah naik.

"Kemarin malam sowan ke sana, berhubung saya alumni Covid-19, lihat alat-alat itu yang dipasang saya sudah mau nangis, saya lihat alat bantu pernafasan detak jantung sudah 40-50 persen naiknya," katanya.

Baca juga: Heboh Ular Melingkar di Umpak Bangsal Megangan Keraton Yogya, Ini Penjelasannya

GBPH Prabukusumo memohon maaf kepada warga jika ada kesalahan yang disengaja atau tidak yang dilakukan oleh Gusti Hadiwinoto serta mengajak masyarakat mendoakan Gusti Hadiwinoto.

"Saya mohon doa restu kalau ada salah dari Mas Hadi mohon maaf dan semoga amal ibadah diterima. Rencananya besok dimakamkan jam 10 pagi di Hasta Renggo, Kotagede, Kota Yogyakarta," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com