Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Ular Melingkar di Umpak Bangsal Megangan Keraton Yogya, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 22/10/2020, 18:39 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, dunia maya dihebohkan dengan foto ular melingkar di atas umpak (penyangga pilar) Bangsal Magangan yang terletak di komplek Keraton Yogyakarta.

Salah satu kerabat Keraton Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) H. Jatiningrat atau sering disapa Romo Tirun menjelaskan hal tersebut memang sering terjadi di area Keraton Yogyakarta.

Menurut dia, kejadian tersebut tidak ada hubungannya dengan mistis.

“Terus terang saja saya tidak tahu (mitosnya). Ular yang melingkar itu kan di bangsal magangan soko guru di sebelah utara barat pojok melingkar di atas umpak. Warnanya ada bintik-bintik kekuningan saya enggak tahu jenis ularnya kalau melihat motifnya kayak beras utah kalau keris itu ada (motif beras wutah),” katanya, Rabu (21/10/2020).

Baca juga: Cerita Tukang Rosok Temukan Ular Piton Erami 20 Telur di Tumpukan Barang Bekas

Ia mengungkapkan di Keraton Yogyakarta memang banyak ular dengan ukuran kecil bahkan di kantornya yang berada di dalam keraton juga sering ditemui ular.

“Ular itu banyak di keraton, di tempat saya saja sering ada ular tetapi kecil-kecil kebetulan kejadian itu pada hari malam Jumat pas peringatan Haul HB IX ya itu saja,” ujarnya.

Dia mengatakan, kejadian munculnya ular di keraton agar ditanggapi biasa saja dan jangan terlalu melebih-lebihkan mengingat di keraton sering ditemukan ular.

“Jadi jangan terlalu dihubungkan terlalu berlebihan kalau ular di keraton sudah biasa, apalagi masuk musim hujan iya bisa saja,” tambahnya.

Bangsal Magangan sendiri dulunya tempat untuk menyeleksi abdi dalem Keraton Yogyakarta. Namun sekarang tempat tersebut digunakan untuk mewisuda abdi dalem Keraton Yogyakarta.

Sementara itu, trainer Yayasan Sioux Indonesia, Febrianto mengatakan jenis ular yang melingkar di umpak adalah jenis ular Lycodon capucinus atau lebih akrab dengan nama ular sowo emprit.

“Namanya Lycodon capucinus atau bahasa jawanya ular sowo emprit atau ular genting, ular cicak. Habitatnya berada di taman, sekitar hutan kering dan perumahan,” katanya, Kamis (22/10/2020).

Baca juga: Petugas Damkar Jinakkan Ular Piton Sepanjang 4 Meter yang Jaga 20 Telurnya

Ia mengatakan, mangsa dari ular ini adalah cicak dan ular ini beraktivitas pada malam hari atau nokturnal.

“Iya normal dan wajar (munculnya ular sowo emprit) ular tersebut tidak berbisa. Musim hujan seperti ini sebenarnya ya tidak ada hubungannya dengan kemunculan ular,” katanya.

Ia mengimbau kepada masyarakat jika sewaktu-waktu ular masuk ke rumah jangan dibunuh tetapi usir dengan menggunakan sapu atau bau-bau yang menyengat agar ular keluar dari rumah.

“Yang penting jangan dibunuh, usir saja pakai sapu sejatinya ular akan menghindar, bila ketemu manusia. Atau bisa dikasih bau-bauan yang menyengat seperti karbol atau kamper,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com