Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipertemukan Polisi, Pemilik Tanah "Keukeuh" Bangun Tembok dan Halangi 4 Keluarga

Kompas.com - 11/03/2021, 13:46 WIB
Ari Himawan Sarono,
Khairina

Tim Redaksi

PEMALANG, KOMPAS.com - Aparat Polsek Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah bersama pihak Desa Widodaren, Babinsa, dan unsur lain mempertemukan dua keluarga yang bersitegang atas pembangunan tembok rumah yang menutup akses jalan.

Petugas mengundang Tri Budi selaku warga yang rumahnya terisolir dan keluarga Sukendro pemilik tanah.

Kapolsek Petarukan AKP Heru Irawan mengatakan, dalam pertemuan tersebut belum ada titik temu antara dua keluarga.

Menurut Heru, pihak pemilik tanah bersikukuh mendirikan bangunan tembok karena sudah hak dan sudah dibagi waris.

Baca juga: Akses Jalan Ditembok, 4 Keluarga Terisolasi, Terpaksa Memutar Lewat Saluran Air

Sementara, Tri Budi meminta keadilan agar tanah bisa dijual setelah sebelumnya sudah dibayarkan uang mukanya pada 2020. Meskipun pada perjalanannya dikembalikan secara sepihak oleh keluarga Sukendro.

"Kita sudah mengumpulkan dua keluarga dj balai desa kemarin Rabu (10/3/2021) namun masih nihil. Kami kira semua masih panas sehingga apa yang dilakukan petugas menunggu suasana cooling down," kata Heru, Kamis (11/3/2021).

Heru menegaskan, aparat kepolisian menjembatani kedua belah pihak agar menemukan solusi terkait hal tersebut.

Namun demikian, pihaknya juga masih cek lapangan apakah ada jalan lain yang bisa digunakan sebagai alternatif.

"Kita masih cek lapangan apakah masih ada jalan lagi selain melewati saluran air. Yang jelas dalam beberapa hari ini akan kami pertemukan kembali agar masalah ini cepat selesai," ungkapnya.

Baca juga: Penuhi Janji Politik Kedua, Gubernur Bengkulu Gratiskan Biaya Berobat untuk Orang Miskin

Sebelumnya diberitakan, Tri Budi telah membeli tanah milik Sukendro untuk akses jalan tiga rumah pada Februari 2020 dengan harga Rp 100 juta.

Tidak lama kemudian, uang DP Rp 50 juta untuk pembelian tanah 25 meter X 3,3 meter tersebut dikembalikan sepihak.

"Kami tidak tahu permasalahannya apa, yang jelas sudah dibangun sejak akhir Februari 2021 lalu dan kami tidak punya akses jalan lagi," kata Budi.

Andrianto Susatyo (37) anak pemilik tanah Sukendro saat ditemui Kompas.com menjelaskan pihak keluarga tetap berkeras tidak akan menjual tanah yang kini sudah dibangun tembok rumah itu. Pasalnya, tanah tersebut merupakan tanah waris milik adik bungsu.

"Awalnya memang kami jual tapi setelah beberapa hari ada rumor yang tidak enak. Akhirnya uang DP saya kembalikan baik-baik," ungkap Andri.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com