MALANG, KOMPAS.com - Banjir melanda Kota Pasuruan pada Rabu (3/3/2021) malam. Akibatnya, sejumlah rumah di 10 kelurahan di Pasuruan terendam.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pasuruan, Samsul Hadi mengatakan, banjir disebabkan oleh luapan sungai setelah hujan deras mengguyur wilayah itu.
"Hujan dengan intensitas tinggi. Di atas (hulu sungai) juga hujan. Tapi alhamdulillah surutnya cepat," kata Samsul saat dihubungi melalui sambungan telpon, Kamis (4/3/2021).
Samsul mengatakan, hujan mulai mengguyur sekitar pukul 15.30 WIB. Hujan baru berhenti sekitar pukul 18.00 WIB.
Sekitar pukul 19.30 WIB, air mulai naik ke perkampungan warga dan jalan raya.
Baca juga: Kisah Melissa, WN Perancis yang Menikah dengan Pria Asal Lombok, Mengaku Suka Tempe Goreng
Arus sungai yang meluap yaitu Sungai Gembong yang melintas di tengah kota dan Sungai Petung yang ada di sebelah timur Kota Pasuruan.
"Sungai Gembong di tengah kota dengan Sungai Petung yang ada di timur kota yang meluap," katanya.
Berdasarkan laporan BPBD Kota Pasuruan, dampak luapan Sungai Petung menyebabkan satu RW di Kelurahan Tapaan dan Kelurahan Blandongan serta lima RW di Kelurahan Bakalan tergenang. Tinggi maksimal genangan air mencapai 30 centimeter.
Sedangkan dampak luapan Sungai Gembong menggenangi 12 rukun warga (RW) di tujuh kelurahan, yakni Kelurahan Purutrejo, Wirogunan, Pohjentrek, Kebonagung, Petamanan, Pekuncen, dan Purworejo.